KOMPAS.com - Awal Juni ini, masa depan Neymar seakan sudah dipastikan tidak ada di Paris. Kendati demikian, Paris Saint-Germain ternyata masih berhasrat mempertahankan sang bintang asal Brasil.
Neymar kini berada di pusaran transfer yang melibatkan tiga kota besar sepak bola Eropa: Paris, Barcelona, dan Madrid.
Bintang asal Brasil yang terlibat beberapa insiden besar di dalam dan luar lapangan jelang akhir musim 2018-2019 tersebut dikatakan menjadi target transfer Barcelona dan Real Madrid.
Baca juga: Jelas Tak Jelas Arah Bongkar Pasang Manchester United
Akan tetapi, Le Parisien (media lokal Paris) mengatakan pada medio pekan ini bahwa PSG hanya ingin melepas Neymar dengan banderol 300 juta euro atau 4,8 juta rupiah.
Harga ini tentu jauh di atas apa yang siap dibayarkan oleh kedua raksasa Spanyol itu.
Rekor transfer dunia sejauh ini adalah 222 juta euro yang dicatatkan Paris Saint-Germain sendiri saat merekrut Neymar dari Barcelona pada musim panas 2017.
Le Parisien mengatakan bahwa PSG mengirim pesan kepada klub-klub lain di Eropa bahwa:
Pertama, Paris tidak menutup pintu untuk melepas Neymar. Kedua, pembicaraan ini tabu dan Paris ingin Neymar bertahan tahun depan.
PSG tetap membuka pintu transfer tetapi hampir pasti mematikan semua harapan klub peminang Neymar dengan banderol sebesar itu.
Kebijakan ini dikatakan Le Parisien sebagai strategi "buka tutup pintu".
Satu-satunya hal yang dikatakan bisa membuat transfer ini terjadi adalah dengan kedua raksasa Spanyol tersebut menyertakan pemain dalam transfer tukar tambah.
Baca Juga: Meninggalkan Barcelona Merupakan Dosa yang Besar buat Neymar
Mundo Deportivo mengatakan bahwa Real Madrid telah menawar Neymar dengan mahar 130 juta euro plus Gareth Bale atau James Rodriguez.
Sementara, Barcelona dapat menawarkan opsi pemain juga. Barca bisa memberikan jalan keluar sekaligus bagi Neymar dan juga Philippe Coutinho, yang dikatakan tidak kerasan di Camp Nou.
Masa depan Coutinho dikabarkan sudah tidak dengan Barca.
Apalagi, ada klausal yang menyebutkan bahwa Barcelona harus membayar Liverpool mahar 20 juta euro tambahan apabila Philippe Coutinho memainkan laga ke-100nya bersama Barcelona.
Sejauh ini, sang pemain telah mengoleksi 75 penampilan.
Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi, menjadi salah satu sosok yang mengatakan bahwa pintu terbuka bagi Neymar untuk meninggalkan Paris.
"Tak ada yang memintanya tinggal di sini. Tak ada yang mendorong dia menetap," ujar Al Khelaifi kepada France Football.
"Neymar, seperti semua pemain lain, harus percaya dengan proyek ini dan memberikan jaminan bahwa ia akan komit ke proyek kami."
Media-media Spanyol meyakini bahwa Barcelona dan Madrid masih menyisakan satu atau dua transfer "galactico" lagi pada bursa transfer musim panas ini.
Baca Juga: Valentino Rossi Bilang Performa Yamaha M1 Membaik
Namun, Neymar bukan lah nama pertama yang dikaitkan dengan kedua kubu tersebut.
Barcelona diyakini akan merekrut penyerang Atletico Madrid, Antoine Griezmann, pada awal Juli 2019. Sementara, Real Madrid dikatakan tertarik mendatangkan seorang gelandang tangguh dalam diri Paul Pogba.
Di sisi lain, pendukung fanatik Paris sendiri tak keberatan apabila Neymar batal hengkang dan memilih bertahan di Parc des Princes.
Romain Mabille, presiden dari perkumpulan Ultras Paris mengatakan bahwa ingin Neymar bertahan di Paris tetapi juga tak akan menangisi kepergian sang penyerang.
"Jika ia ingin tinggal, kami senang. Namun, kalau ia pergi apa boleh buat. Hubungan kami dengan dia membaik sejak tahun lalu, ia mengambil langkah untuk mendekatkan diri dengan kami para fans," tutur Mabille di Le Parisien.
"Tak ada gunanya menahan pemain apabila ia tak senang. Bagi kami, klub selalu menjadi prioritas. PSG telah ada sebelum Neymar datang, dan akan terus hidup setelah ia pergi," lanjutnya.
Baca Juga: Pernah Cedera Parah, Goh Liu Ying Tak Patah Arang Kejar Olimpiade 2020
Neymar terlibat serangkaian masalah musim lalu.
Ia terkena masalah dengan UEFA berkaitan dengan komentar pedasnya di media sosial setelah laga panas Liga Champions kontra Manchester United pada babak 16 besar Liga Champions, Februari 2019.
Walau tak main di laga tersebut karena cedera, Neymar mengomentari kinerja tim wasit yang dipimpin Damir Skomina karena memberi penalti setelah handsball Presnel Kimpembe.
Neymar pun mendapat larangan bermain 3 laga fase grup musim depan.
Dua bulan kemudian, Neymar menonjok seorang fans saat menaiki tangga Stade Pierre-Mauroy, di Lille, untuk mengambil medali runners up setelah PSG kalah dari Rennes di final Piala Perancis 2019.
Berkat aksinya tersebut, ia diganjar skorsing delapan laga oleh otoritas sepak bola Perancis.
"Anda tak boleh bertengkar dengan penonton. Anda tak boleh melakukan itu," ujar pelatih Thomas Tuchel. "Tak mudah untuk menaiki anak tangga setelah kekalahan. Bagi saya dan semua hal itu sulit. Namun, kami harus menerimanya dan harus menunjukkan rasa hormat apabila kalah."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.