Sejauh ini, sang pemain telah mengoleksi 75 penampilan.
Presiden Paris Saint-Germain, Nasser Al-Khelaifi, menjadi salah satu sosok yang mengatakan bahwa pintu terbuka bagi Neymar untuk meninggalkan Paris.
"Tak ada yang memintanya tinggal di sini. Tak ada yang mendorong dia menetap," ujar Al Khelaifi kepada France Football.
"Neymar, seperti semua pemain lain, harus percaya dengan proyek ini dan memberikan jaminan bahwa ia akan komit ke proyek kami."
Media-media Spanyol meyakini bahwa Barcelona dan Madrid masih menyisakan satu atau dua transfer "galactico" lagi pada bursa transfer musim panas ini.
Baca Juga: Valentino Rossi Bilang Performa Yamaha M1 Membaik
Namun, Neymar bukan lah nama pertama yang dikaitkan dengan kedua kubu tersebut.
Barcelona diyakini akan merekrut penyerang Atletico Madrid, Antoine Griezmann, pada awal Juli 2019. Sementara, Real Madrid dikatakan tertarik mendatangkan seorang gelandang tangguh dalam diri Paul Pogba.
Di sisi lain, pendukung fanatik Paris sendiri tak keberatan apabila Neymar batal hengkang dan memilih bertahan di Parc des Princes.
Romain Mabille, presiden dari perkumpulan Ultras Paris mengatakan bahwa ingin Neymar bertahan di Paris tetapi juga tak akan menangisi kepergian sang penyerang.
"Jika ia ingin tinggal, kami senang. Namun, kalau ia pergi apa boleh buat. Hubungan kami dengan dia membaik sejak tahun lalu, ia mengambil langkah untuk mendekatkan diri dengan kami para fans," tutur Mabille di Le Parisien.
"Tak ada gunanya menahan pemain apabila ia tak senang. Bagi kami, klub selalu menjadi prioritas. PSG telah ada sebelum Neymar datang, dan akan terus hidup setelah ia pergi," lanjutnya.
Baca Juga: Pernah Cedera Parah, Goh Liu Ying Tak Patah Arang Kejar Olimpiade 2020
Neymar terlibat serangkaian masalah musim lalu.
Ia terkena masalah dengan UEFA berkaitan dengan komentar pedasnya di media sosial setelah laga panas Liga Champions kontra Manchester United pada babak 16 besar Liga Champions, Februari 2019.
Walau tak main di laga tersebut karena cedera, Neymar mengomentari kinerja tim wasit yang dipimpin Damir Skomina karena memberi penalti setelah handsball Presnel Kimpembe.
Neymar pun mendapat larangan bermain 3 laga fase grup musim depan.
Dua bulan kemudian, Neymar menonjok seorang fans saat menaiki tangga Stade Pierre-Mauroy, di Lille, untuk mengambil medali runners up setelah PSG kalah dari Rennes di final Piala Perancis 2019.
Berkat aksinya tersebut, ia diganjar skorsing delapan laga oleh otoritas sepak bola Perancis.
"Anda tak boleh bertengkar dengan penonton. Anda tak boleh melakukan itu," ujar pelatih Thomas Tuchel. "Tak mudah untuk menaiki anak tangga setelah kekalahan. Bagi saya dan semua hal itu sulit. Namun, kami harus menerimanya dan harus menunjukkan rasa hormat apabila kalah."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.