Burung cenderawasih yang terkenal dan terbesar adalah jenis Paradisaea apoda Linnaeus. Cirinya adalah panjang tubuh dapat mencapai 43 cm, tanpa bulu hias, sedangkan yang betina 35 cm.
Penyebaran burung ini sekitar Pulau Irian bagian selatan dan Kepulauan Aru sebelah barat, dan Kabupaten Asmat.
Habitat burung langka ini di dataran rendah dan bukit antara 0–950 di bawah permukaan laut. Pakan burung cenderawasih yaiu serangga, ulat, buah-buahan di antaranya pepaya (Carica papaya).
Baca juga: Son Heung-min Nikmati Ajang Asian Games 2018 di Indonesia
Burung yang aktif bersuara pada pagi hari ini mencari makannya dalam kelompok kecil, terutama yang betina.
Keunikan burung yang elok dan gagah ini, menurut Cooper dan Forshaw 1977, yaitu pada musim berbiak harus mengeluarkan kemampuan untuk memikat sang betinanya, yakni dengan cara menari yang sangat indah.
Tarian cumbuan ini dilakukan di tajuk pohon, ada lima tahap tarian, yaitu:
1. Wing pose, yakni sayap direntangkan dan dikepak-kepakkan sambil bersuara, ekor dikembangkan
2. Pump phase, yakni bila betina datang, jantan merendahkan tubuh ke dahan, sayap dibuka, ekor dinaikkan, kepala dan paruh ke bawah, sambil melompat-lompat dari dahan satu ke yang lain serta bersuara.
3. Bowing phase, yakni tubuh ke depan dan diturunkan, kepala di bawah dahan, sayap direntang, bulu hias dikembangkan di atas punggung sambil bersuara
4. Dance phase, menari-nari sambil melompat-lompat perlahan, tetapi berirama, bersuara seperti suara anak burung
5. Mounting: naik ke punggung betina sambil mengepak-kepakan sayap