Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anju Christian
Jurnalis

Penyuka sepak bola dan jalan-jalan...

Belajar Mengabdi untuk Keluarga dari Stefano Lilipaly dan Johan Cruyff

Kompas.com - 14/08/2017, 06:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorJalu Wisnu Wirajati

Demi Carmen pula, dia menunda keberangkatannya untuk mengikuti uji coba tim nasional (timnas) Indonesia pada Juli 2017.

"Saya tidak ingin melewatkan kelahiran bayi pertama kami," tutur Lilipaly terkait anaknya yang akhirnya diberi nama Jax Elion.

Johan Cruyff

Mengambil contoh lebih akbar lagi, ada Johan Cruyff menjelang Piala Dunia 1978. Kalau saja dia melihat sepak bola di atas keluarga, timnas Belanda mungkin sudah menjuarai Piala Dunia, gelar yang masih menjadi alpa buat mereka hingga kini.

Sama seperti Lilipaly di Cambuur, Cruyff merupakan protagonis utama tim beralias De Oranje. Dia menjadi poros dalam konsep Total Football yang digagas Rinus Michels, pelatih timnas Belanda saat itu.

Berkat sumbangan dua golnya, Belanda hampir menjuarai Piala Dunia 1974. Itulah satu-satunya pengalaman Cruyff tampil di Piala Dunia.

Tanpa Cruyff yang memutuskan mundur menjelang turnamen, Belanda pun takluk 1-2 dari tuan rumah Argentina. Tak pelak, dia menjadi "kambing" hitam.

"Jika dia bermain, mungkin ada sedikit perbedaan. Kami mungkin bisa mengalahkan Argentina bukan dengan skor 3-2, tetapi 7-2," tutur jurnalis asal Belanda, Marteen Wijffels.

Lantas, mengapa Cruyff tidak mencoba untuk kali kedua?

Persoalannya lebih kompeks dibandingkan Lilipaly. Ini tidak cuma menyangkut kebahagiaan keluarga, tetapi juga nyawa anak dan istri Cruyff.

Selang 30 tahun setelah turnamen tersebut, Cruyff buka-bukaan tentang alasan di balik keputusannya.

Sosok misterius mendatangi kediamannya dan memberikan ancaman. Kalau Cruyff berangkat ke Piala Dunia, keluarganya bakal dibunuh.

"Anda harus mengetahui bahwa seseorang menodongkan senapan ke kepala, mengikat saya, dan istri di depan anak-anak di rumah saya di Barcelona," kata Cruyff dalam wawancara bersama Radio Catalunya.

Belajar dari kasus Lilipaly dan Cruyff, puncak karier dan keluarga kadang tidak bisa berada di satu jalur.

Mungkin ada momen seperti yang dikatakan Richard Matheson dalam buku berjudul "Collected Stories", "Pada akhirnya, seorang pria harus memilih, mengabdikan hidup untuk pekerjaan atau istri dan anaknya?"

Dan, buat Anda, masih adakah yang melupakan keluarga karena ambisi dalam bekerja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com