Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jalu W. Wirajati

Seseorang yang awalnya mengaku paham sepak bola, tetapi kemudian merasa kerdil ketika sudah menjadi wartawan bal-balan per April 2004. Seseorang yang suka olahraga, khususnya, sepak bola, tetapi menikmatinya dari tepi lapangan.

Menanti Pembuktian Nama Tengah Essien di Persib Bandung

Kompas.com - 16/03/2017, 07:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Pernyataan Sutton itu tidaklah berlebihan. Bagi sebagian besar masyarakat Jawa Barat, bukan hanya Bandung, Persib merupakan simbol kebanggaan. Klub tersebut menjadi representasi budaya dan etnis Sunda.

"Bagiku Persib... jiwa raga... kami...," begitulah nyanyian bobotoh, sebutan untuk suporter Persib Bandung.

Ya, Persib merupakan jiwa raga mereka. Pemain boleh datang dan pergi, tetapi Persib tetap di hati.

Para bobotoh punya prinsip tersebut jauh sebelum manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson berkata, "Tak ada seorang pun yang lebih besar daripada klub itu sendiri."

Baca juga: Essien Datang, Aroma Chelsea Makin Kental di Lini Tengah Persib

Akan tetapi, siapa pun pemain yang datang ke Bandung (baca: Persib), akan mendapat perlakuan luar biasa. Prinsip someah ka semah atau ramah ke tamu benar-benar diterapkan bobotoh kepada pemain yang hadir. 

Bobotoh selalu menyambut pemain baru Persib dengan senyuman. 

"Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum," ucap MAW Brouwer, budayawan asal Belanda yang punya perhatian besar kepada Indonesia, khususnya Tanah Sunda.

Posisi di tim 

Kendati demikian, sambutan luar biasa dari para bobotoh itu juga berbanding lurus dengan tuntutan dan harapan kepada pemain pujaannya.

"Saya adalah pendukung Persib dan saya selalu yakin Persib akan bisa memenangi semua pertandingan," ucap Herru Joko, Ketua Viking, komunitas suporter Persib.

Tuntutan dan harapan itu kini bertumpu kepada Essien. Datang sebagai pemain kelas dunia, harapan yang ditunjukkan kepadanya juga pasti akan lebih besar dibandingkan kepada pemain lain.

Baca juga: Nilai Kontrak Essien Bisa 3 Kali Lipat Pemain Termahal di Indonesia

Bagaimanapun, pembelian Essien ini mengundang tanya dari banyak kalangan. Salah satunya adalah soal besaran nilai kontrak dan gajinya. Namun, hal itu bisa dijawab karena semua tahu bahwa klub berjulukan Maung Bandung itu punya nilai jual luar biasa.

KSP.go.id Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menerima kunjungan bintang baru Persib Bandung, Michael Essien, di ruang kerjanya, Gedung Bina Graha, kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/3).

Pertanyaan kedua yang mungkin muncul adalah kemungkinan ada "tangan tak terlihat" dalam proses transfer Essien. Apalagi, dia sampai diundang ke Istana Negara oleh Teten Masduki, Kepala Kantor Staf Presiden.

Apa hubungannya Istana dengan kehadiran pemain asing baru yang negaranya saja tak membuka Kedutaan Besar di Indonesia?

Hanya, pertanyaan ini pun bisa dijawab jika melihat final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Minggu (12/3/2017). Teten Masduki duduk di sebelah Presiden Joko Widodo di tribune kehormatan.

Bisa jadi, Teten diberi kewenangan khusus untuk memperhatikan sepak bola. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com