"Iya, iya mengganggu untuk fokus saya kan, coba kalau kamu di posisi saya," ungkap Erick dengan nada lirih.
"Jika pelatih punya masalah dengan saya, dia harus datang dan memberi instruksi 'Kamu harus begini begini' dan jangan berbicara di belakang saya. Saya pemain profesional dan itu tidak bagus. Tapi tidak masalah, saya hanya akan terus berusaha," tutur Erick penuh keyakinan.
Jika dirasa ada kekurangan, lanjut Erick, ia akan sepenuh hati bekerja keras untuk kebaikan tim. Ia pun rela jika harus diberi porsi latihan tambahan.
Namun, menurut dia, upayanya untuk memperbaiki performa akan terbuang percuma jika kehadirannya memang tak dikehendaki.
"Kalau pelatih gak mau, kamu bikin apa juga dia gak mau kamu. Kalau dia mau, apa yang kamu bikin dia juga mau," ucap Erick.
Pada dasarnya, Erick mengaku sangat betah berada di Persib. Dukungan fanatik para suporter ditunjang hubungan harmonis bersama pemain Persib lainnya menjadi motivasi untuk segera memperbaiki penampilannya.
"Saya merasa sudah nyaman di sini, sama pemain juga. Keluarga juga istri ke sini nanti habis Piala Presiden dia balik ke Liberia. Kalau sama teman-teman (pemain Persib) luar biasa, tidak ada masalah. Yang penting menurut saya cuma fokus saja dan aku sudah bilang tadi ada pemain yang adaptasi cepat dan ada yang lambat. Mungkin saya butuh waktu tapi cuma Tuhan yang tahu," paparnya.
Meski statusnya tak jelas, Erick tetap berkomitmen menuntaskan masa baktinya bersama Persib. Urusan nasibnya bersama Persib, Erick menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen dan pelatih.
"Saya tidak pikir klub lain, saya pikir performance saya kalau saya sudah kasih 100 persen di sini. Tapi Persib tidak mau saya oke, ada klub lain juga kan dan saya juga punya agen, saya tidak cari klub sendiri," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.