Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Sepak Bola: Jerman, Perancis, dan Spanyol Favorit Juara

Kompas.com - 16/06/2016, 04:11 WIB

 

Tanpa istirahat

Sebagian besar pemain yang berdiri di lapangan di Milan, untuk tampil di final Liga Champions, tidak bisa beristirahat barang sebentar pun. Dalam waktu dua pekan kemudian Piala Eropa dimulai, dan Spanyol, sebagai pemegang gelar, unjuk gigi. Bagi saya, ada tiga tim favorit: juara dunia 2014 Jerman, tuan rumah turnamen Perancis, dan Spanyol sebagai juara bertahan Eropa.

Spanyol tak lagi memiliki Xavi Hernandez, dan pelatih Vicente del Bosque juga mengeluarkan ”kuda tua” seperti Fernando Torres dan Diego Costa. Pelatih sedang mencoba meremajakan timnya, sembari tetap menjaga kualitas tim ”Matador”.

Dengan adanya Saul Niguez dari Atletico, ia memiliki striker berbahaya berusia 21 tahun. Dia benar-benar menghancurkan Bayern di Madrid dengan solo run dan golnya. Ada juga Lucas Vasquez, pemain 24 tahun yang datang sebagai pemain pengganti bagi Real di final Liga Champions, yang memenuhi kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Dia menjadi eksekutor pertama dari titik penalti. Dengan tenang ia mengonversi tembakannya menjadi gol, seolah tidak ada yang lebih dipertaruhkan dari sebuah pertandingan persahabatan.

Perancis harus mampu mengoptimalkan keuntungan sebagai tuan rumah. Mereka memiliki Antoine Griezmann yang telah berkembang menjadi pemain kelas dunia di Atletico.

Pemain berusia 25 tahun ini mencetak gol penyama kedudukan 1-1 melawan Bayern pada pertandingan kedua di Muenchen, hingga memukul Bavarians keluar. Banyak striker takut jika berhadapan satu lawan satu dengan kiper Manuel Neuer, tetapi tidak dengan Griezmann.

Terakhir, Jerman. Pelatih Joachim Loew juga membawa pemain-pemain baru. Di Bundesliga, banyak pemain muda yang matang dan memiliki potensi besar. Jarang pelatih dapat merekrut banyak pemain berbakat.

Namun, selain tiga favorit ini, ada beberapa negara lain yang mungkin memberikan kejutan. Belgia, misalnya. Tim ini terdiri tidak hanya dari Kevin de Bruyne, tetapi juga pemain berpenampilan mengesankan Yannick Carrasco, yang mencetak gol penyama Atletico saat melawan Real.

Dan kemudian, tentu saja, ada Italia. Mereka mungkin tidak lagi memiliki pengatur serangan sehebat Andrea Pirlo atau striker tak terduga Mario Balotelli, tetapi pada saat turnamen Anda selalu harus memperhitungkan Italia.

Versi cetak artikel ini terbit di Harian KOMPAS edisi 15 Juni 2016 halaman pertama dengan judul yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com