MALANG, KOMPAS.com - Asisten pelatih Arema Cronus, Kuncoro, memang sudah menginjak usia 42 tahun. Namun, dia masih mengasah fisiknya melalui turnamen antarkampung (tarkam). Dia bisa dilabeli Raja Tarkam karena seringnya ikut bertanding.
Bahkan, Kuncoro kerap bertemu dengan pemainnya di ajang tarkam. Ini diakui gelandang Arema, I Gede Sukadana.
"Kalau Pak Kun, sudah gak bisa ditandingi main tarkamnya. Raja tarkam dia," kata I Gede Sukadana. Pak Kun adalah panggilan akrab Kuncoro oleh para pemain Singo Edan.
Saat tidak ada agenda latihan atau tur, Kuncoro mengakui sering ikut tarkam di daerah Malang dan Sidoarjo. Dia bukan mencari uang, melainkan hiburan. Sebab, dia tak menerima bayaran sebesar pemain profesional.
"Sampingan saja tarkam itu. Selama kaki saya masih bisa menari-nari waktu bawa bola ya terus main tarkam," guraunya.
Baca juga: Makna Gaya Rambut Mohawk bagi Bek Arema
Sebenarnya, kondisi Kuncoro sudah tidak ideal lagi untuk bermain. Selain usia tidak muda lagi, dia juga mengalami cedera parah di lutut kirinya.
Otot ligamennya putus. Alhasil, dia harus menahan sakit saat bertumpu dengan kaki kirinya.
"Kalau masih jadi pemain ya harus operasi. Namun, sekarang saya kan di staf pelatih. Main tarkam juga tidak sekeras di Liga Indonesia," tuturnya.
Meski fisiknya tak lagi sempurna, Kuncoro masih ditakuti. Dia dikenal sebagai pemain temperamental dan berkarakter keras.
Untuk anggapan terakhir, Kuncoro membantahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.