Ini hal yang harus dibenahi dari hal-hal kecil. Tidak bisa berbicara prestasi, tapi kita mengabaikan hal yang saya sebutkan tadi.
Bukankah hal-hal ini seharusnya dijalankan oleh PSSI?
Salah jika semua beban kerja hanya diserahkan kepada federasi. Contoh, bagaimana bisa PSSI menyiapkan infrastruktur ideal tanpa pemerintah ikut campur? Negara harusnya memfasilitasi infrastruktur. Di semua negara hebat seperti China, pemerintahlah yang memfasilitasi infrastruktur.
Kedua, pendidikan kepelatihan. Kursus-kursus pelatih untuk calon pelatih, negara harus memberikan bantuan. Singapura dan Malaysuia membantu lewat federasi.
Pertanyaan saya apakah pemerintah memberikan bantuan kepada federasi? Tidak lagi kan? Sudah berapa tahun pemerintah tidak memberikan bantuan? (Bantuan hilang) Semenjak IPL (Indonesian Premier League) diadakan.
Sekarang pertanyaannya. bantuan saja tidak ada, kok sekarang ribut. Saat ini, saya tahu PSSI butuh perbaikan. Seperti, permasalahan gaji telat dan match fixing. Soal gaji terlambat, sudah mulai dibenahi. Sebelum musim lalu mulai, gaji dilunasi.
Soal match fixing, sekarang laporan ke polisi sudah masuk. Kita kan tinggal tunggu, tangkap. Oknum PSSI yang terlibat tangkap. Bahkan kemarin Menpora membentuk Tim Sembilan yang fokus kepada match fixing. Namun pada akhirnya, Tim Sembilan dibubarkan tanpa ada sebuah keputusan bahwa ada match fixing kan?
Sekarang, kita boleh tidak suka kepada figur. Tapi, kita harus loyal kepada hukum. Suka atau tidak, Ketua PSSI sekarang adalah ketua terpilih dari sebuah kongres yang diikuti voters yang sah.
Bicara (dengan konteks) lebih luas lagi, suka tidak suka, Pak Jokowi itu Presiden Indonesia yang harus kita dukung. Sekali lagi, suka tidak suka Pak La Nyalla itu terpilih dalam sebuah kongres yang diikuti voters yang sah.
Itu intinya. Kalau sekarang ada yang tidak disukai dari PSSI, mestinya dibicarakan. Pemerintah bisa melakukan intervensi dalam bentuk mendukung dan membantu. Bukan intervensi yang kemudian pembekuan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.