Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok "Whistle Blower" dalam Membongkar Korupsi FIFA

Kompas.com - 27/05/2015, 17:02 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Tak sulit bagi Chuck Blazer untuk berfoto bersama sosok penting dunia seperti Nelson Mandela. Blazer yang pernah menjadi anggota Komite Eksekutif FIFA memang kenal dekat dengan Joao Havelange, yang pernah memimpin organisasi tersebut dari 1974 hingga 1988.

Blazer yang juga pernah menjadi sekretaris jenderal CONCACAF, juga dikenal sebagai hedonis. Dilaporkan New York Daily News, pria berusia 70 tahun ini juga memiliki tunggakan kartu kredit hingga 29 juta dollar AS (sekitar Rp 382,465 miliar). Uang sebesar itu digunakan untuk menunjang gaya hidupnya, termasuk menyediakan tempat tinggal untuk kucing peliharaannya di Menara Trump, salah satu gedung pencakar langit di New York.

"Ia hidup seperti tak ada hari besok. Ia makan dan minum apa pun yang disenangi," beber salah satu sumber.

Hanya saja, Blazer dipaksa memilih jalan lain pada 2013, saat dirinya terdepak dari FIFA. Internal Revenue Service (IRS) menekan Blazer atas tunggakan pajak. Sebagai gantinya, ia membantu Federal Bureau of Investigation (FBI) dalam membongkar kasus korupsi di FIFA beberapa tahun terakhir.

Targetnya adalah mengumpulkan informasi dari 44 pejabat teras FIFA, termasuk Presiden Sepp Blatter. FBI memang punya kepentingan lantaran Amerika Serikat kalah dalam bidding tuan rumah Piala Dunia 2022. Diduga, Mohammed bin Hammam melakukan politik uang sehingga Qatar terpilih.

Ketua Divisi Media FIFA, Delia Fischer, sempat membantah kepada The News. "Kami tak pernah memiliki permintaan dari penegak hukum Amerika dalam hal ini (kerja sama Blazer dengan Pemerintah AS)," ujarnya.

Tetap saja, pergerakan Blazer masih diendus oleh media. Olimpiade London 2012 jadi salah satu momen penting. Secara diam-diam, Blazer merekam percakapannya dengan Presiden Federasi Sepak Bola Australia, Frank Lowy. Pun demikian dengan Ketua Panitia Piala Dunia 2018, Alexei Sorokin.

Blazer tak selalu berhasil. Ketika berniat menjalani tugas dari FBI, ia juga sempat ditolak oleh Alan Rothenberg, tokoh berpengaruh yang membuat Amerika Serikat bisa menyelenggarakan Piala Dunia 1994. "Chuck, saya tak bisa datang ke London. Mari kita bicara lagi ketika Anda kembali," tulis Alan melalui email.

Dengan pekerjaan barunya, Blazer hilang dari panggung sepak bola. Terlebih, ia menderita kanker usus besar dan dirawat di rumah sakit New York.

Hanya saja, "pengkhianatan" Blazer sudah mulai membuahkan hasil. Tepatnya pada Rabu (27/5/2015), Kepolisian Swiss menangkap enam anggota Komite Eksekutif FIFA di Hotel Baur au Lac, Zurich. Padahal, FIFA tengah melaksanakan Kongres sejak Senin (25/5/2015) di hotel bintang lima tersebut.

Seorang pria asal Kosta Rika bernama Eduardo Li tampak digiring ke pintu keluar hotel. Ia membawa koper yang dihiasi logo FIFA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com