Kemudian, mereka memerintahkan para korban berbaring sambil telungkup di tanah sebelum melepaskan tembakan ke kepala dari tujuh orang. Seorang lagi ditembak, tetapi mencoba melarikan diri hingga mencapai sebuah pompa bensin, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat. Sayang, nyawanya tak tertolong.
Detektif Arlindo Jose Negrao mengesampingkan kemungkinan terjadi pertarungan akibat rivalitas suporter. Dia pun menegaskan takkan mengungkapkan motif di balik serangan itu sampai ada bukti yang jelas.
"Melalui saksi, kami sudah membuat garis penyelidikan, yang tidak membawa kami untuk percaya ini akibat persaingan fans," ujara Negrao dalam jumpa pers. "Kami bahkan memiliki kemungkinan tersangka."
Saat kejadian, para korban sedang mengadakan acara barbeque di klubnya sambil membuat bendera dengan warna tim mereka menjelang pertandingan Corinthians melawan Palmeiras pada hari Minggu. Kelompok fans ini tidak menjawab sejumlah telepon.
Pavilhao 9 didirikan oleh sekelompok penggemar Corinthians yang bermain sepak bola dengan narapidana di penjara Carandiru, Brasil, yang terkenal luas karena pembantaian yang menewaskan 111 narapidana. Ini menjadi inspirasi untuk membuat film. Penjara itu sekarang sudah ditutup.
Corinthians tak memberikan tanggapan ketika diminta informasi dari mereka. Tetapi, tim tersebut hanya mengungkapkan dukacita mereka lewat akun Facebook resminya. Mantan presiden tim dan anggota kongres saat ini, Andres Sanchez, mengatakan melalui jejaring sosial bahwa dia sangat sedih dengan apa yang terjadi di Pavilhao 9.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.