Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Liga Inggris: Membagi Konsentrasi

Kompas.com - 21/02/2015, 07:58 WIB
Oleh Gita Suwondo
Gita Suwondo adalah beIN SPORTS Football Expert. Analisis Gita Suwondo untuk laga berikutnya pekan ini bisa disaksikan di beIN SPORTS 1.

KOMPAS.com - Barclays Premier League berlanjut pekan ini, usai jeda karena adanya pertandingan putaran kelima Piala FA yang menghasilkan cukup banyak kejutan hingga putaran keenam yang akan digelar dua pekan mendatang menghadirkan duel tim-tim unik untuk memperebutkan tiket semifinal. Hanya 5 klub Premier bertahan, ditemani oleh duet kejutan dari Championship dan satu pembunuh raksasa dari League One, Bradford City.

Dari lima klub Premier League yang bertahan, tiga di antaranya difavoritkan untuk menjuarai ajang sepak bola tertua di muka bumi itu. Artinya Manchester United, Arsenal dan Liverpool akan menghadapi jadwal yang padat, yang tiap pertandingannya menuntut konsentrasi penuh. Bahkan bagi The Gunners dan The Reds, konsentrasi harus lebih dibagi karena mereka juga berlaga di Eropa, sama halnya dengan Manchester City dan Chelsea yang sudah tersingkir di Piala FA tapi masih memiliki asa di BPL dan Liga Champions. Bahkan The Blues yang sudah mengantongi poin dan gol tandang di babak perdelapan final Liga Champions menghadapi Paris Saint-Germain, pekan depan akan menjalani final pertama mereka musim ini di Wembley, menghadapi Tottenham Hotspur di Capital One Cup atau Piala Liga.

Padatnya jadwal inilah yang membuat laga mereka di pekan ke-26 BPL ini tidak akan mudah walaupun lawan yang mereka hadapi diatas kertas bisa diatasi.

Premier League Markas Chelsea, Stamford Bridge.

CHELSEA Vs BURNLEY
Laga pertama, ketika pasukannya Jose Mourinho tandang ke Turf Moor di minggu pertama musim kompetisi, dilalui dengan sangat baik oleh The Blues. Gol gol Diego Costa, Andre Schurrle dan Branislav Ivanovic hanya bisa dibalas oleh gol tuan rumah melalui Scott Arfield. Gambaran bahwa perbedaan kelas antara Chelsea dan tim promosi ini sangat jauh.

Bicara faktor kekinianpun, John Terry dkk sangat diunggulkan. Hanya Manchester City yang mampu menahan imbang Chelsea di Stamford Bridge. Ditambah kembalinya Diego Costa - top scorer BPL dengan 17 gol usai larangan bermain di tiga laga karena menginjak Emre Can di semifinal Capital One Cup – akan menambah daya gedor The Blues. Hanya persoalannya seperti yang dikatakan oleh The Special One, absennya Costa disemua kompetisi sejak 27 Januari bisa berakibat hilangnya ketajaman Costa.

Pada saat tandang ke Parc Des Princess, terlihat memang Costa tidak menjadi ancaman bagi Paris Saint-Germain. Tapi Costa memang belum pernah mencetak gol di Eropa musim ini, tapi selalu digdaya dikancah domestik. Lini belakang yang jadi titk terlemah Chelsea musim inipun terlihat solid dikandang sendiri. Baru 4 gol bersarang dalam 12 laga, dengan 9 clean-sheet. Hanya Swansea, QPR dan Manchester City yag mampu menjebol gawang Thibaut Courtois di Stamford Bridge.

Artinya jika lawan punya daya gedor yang sedikit mumpuni, seperti Charlie Austin dikubu QPR, rentannya celah yang dijaga Gary Cahil dan John Terry bisa terkuak. Dan anak asuhan Sean Dyche punya senjata seperti itu dilini depan mereka. Danny Ings yang sudah membukukan 9 gol. Lima diantaranya dalam enam laga Premier League terakhir. Hanya saja sisi negatif The Clarets yang selalu kalah dalam tiga laga tandang terakhir disemua kompetisi membuat kemungkinan laga ini berakhir untuk kemenagan ke 12 Chelsea dikandang sendiri musim ini dalam Premier League. CHELSEA 60 – 40 BURNLEY

Premier League Markas Manchester City, Etihad Stadium, Manchester.

MANCHESTER CITY Vs NEWCASTLE UNITED
Apa yang mengkhawatirkan dari The Citizen akhir akhir ini ? Tiga laga terakhir Vincent Kompany dkk dikandang sendiri di semua kompetisi dilalui tanpa kemenangan. Kalah dan tersingkir di Piala FA ditangan Middlesbrough serta kalah dari Arsenal dan ditahan imbang Hull City di Premier League. Sudahkah Ettihad tidak lagi menjadi momok bagi lawan ?

Saat menang atas Stoke City di Brittania, babak pertama terlihat betapa tertekannya City. Walaupun hika ukurannya babak kedua, kemampuan individu para pemain yang bicara. Sergio Aguero kembali mencetak gol untuk menambah koleksi golnya di Premier League menjadi 16 gol. Kemudian istirahat dua minggu karena laga laga piala FA, pasti membantu konsentrasi City.
Kendala tetap pada pertahanan mereka. Siapapun yang dipasang sebagai duet centre back, baik Vincent Kompany, Martin Demichelis, Ellquim Mangala maupun Dedryck Boyata cenderung melakukan blunder. Juga duet jangkar saat ditinggal Yaya Toure.

Baik Fernando maupun Fernandinho jelas kurang kreatif membantu serangan. Bahkan saat bermain dikandang sendiri cenderung melakukan blunder ketika ditekan. Sisi positif adalah sudah kembalinya Toure usai membantu Pantai Gading memenangkan piala Afrika. Kinerja pemain terbaik Afrika ini memang belum seperti musim lalu, tapi jelas Toure masih ada.

Sisi lain yang menguntungkan tuan rumah adalah ketidakkonsistenan Newcastle United. Tiga laga tandang terakhir the Magpies sepeninggal Alan Pardew menghasilkan satu kemenangan, satu hasil imbang dan satu kali kalah. Yang menonjol adalah semakin membaiknya penampilan Remy Cabella dan Yoan Gouffran serta sudah kembalinya Papiss Demba Cisse dari tugas Negara dan langsung mencetak gol saat tandang ke Selhurst Park menghadapi Crystal Palace. Tapi jika tuan rumah waspada dan mampu membagi konsentrasi dengan laga Liga Champion pertengahan minggu menghadapi Barcelona, kemenangan kembali akan datang bagi penghuni Etihad. MANCHESTER CITY 55 – 45 NEWCASTLE UNITED

Premier League Markas Swansea City, Liberty Stadium, Swansea.

SWANSEA CITY Vs MANCHESTER UNITED
Laga apa yang akan selalu dikenang Louis van Gaal ? Laga pembuka musim kompetisi di Old Trafford ketika gol gol Gylfi Sigurdsson dan Ki Sung Yeung memaksa The Red Devils bertekuk lutut dikandang sendiri. Laga yang mempertanyakan formasi 3-5-2 besutan manager asal Belanda itu.

Musim kompetisi berjalan, terlepas tertatih tatihnya Manchester United, mereka lebih konsisten dibanding Swansea City. Tujuh laga terakhir di dua kompetisi, Wayne Rooney dkk tidak terkalahkan. Tetap sisi pertahanan selalu menjadi kendala United dalam kemenangan sekalipun. Situasi bola crossing dan set pieces selalu menjadi ancaman bagi David De Gea.

Masih ditambah dalam kemenanganpun, sering barIsan depan justru tanpa shot on goal, seperti yang ditunjukkan ketika mengalahkan Burnley. Terkecuali tendangan penalti Robin van Persie, jumlah tendangan mengarah kegawang dari van Persie, radamel Falcao, Wyane Rooney dan Angel Di Maria nihil. Diperlukan dua gol dari Chris Smalling, seorang pemain belakang untuk memenangkan laga.

Intinya jika lawan konsentrasi bertahan akan sulit United mencatat kemenangan. Anask suhan Gary Monk selama ini dikenal sebagai jagonya ball possession. Tapi target papan tengah atau jika mungkin ke Liga Eropa, membuat pendekatan pragmatis sering dilakukan pelatih yang dianggap sukses menggantikan Michael Laudruo ini. seperti ketkka Ashley Williams dkk mengalahkan Manchester United, Arsenal dan Southampton. Hilangnya daya gedor sejak ditinggal Wilfried Bony juga membuat pendekatan pragmatis harus dilakukan Monk dan sering membuahkan hasil. SWANSEA CITY 45 – 55 MANCHESTER UNITED

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com