Apa rencana Anda selanjutnya?
Tidak hanya blusukan. Banyak pekerjaan yang saya bikin. Saya bisa merancang dengan teman-teman ahli untuk bikin kurikulum, akademi, atau sekolah sepak bola. Banyak yang mau dikerjakan.
Rencananya, Anda ingin memperdalam ilmu kepelatihan Anda?
Salah satunya. Saya mungkin ambil di Spanyol. Itu penting. Harusnya PSSI tahu bahwa pelatih-pelatih di Indonesia, misalnya kurang kredibel, kemampuannya kurang bagus, perhatiin dong. Kasih fasilitas seperti sekolah.
Jangan mendatangkan orang asing ke sini, kemudian dia petantang-petenteng. Kita disuruh dengar dan dampingi dia, akhirnya kita bodoh selalu.
Jadi, Anda kurang sependapat dengan wacana pelatih asing yang akan menggantikan Anda?
Mungkin karena orang Indonesia dianggap tidak mampu, maka diambil orang asing. Akhirnya, kita bergulat di situ saja.
Padahal, bukan hanya pelatih letak kesalahannya. Makanya, perlu dievaluasi yang benar. Kan kesalahan ada dari faktor eksternal dan internal. Semuanya harus sepakat. Akhirnya, nanti PSSI hanya mengangkat dan memperhatikan pelatih saja kerjaannya. Kan sudah berpuluh pelatih dari dulu.
Masukan Anda untuk pembinaan usia dini kita?
Ya harus konsistensi dan berkesinambungan. PSSI kerjanya bukan membuat tim lama-lama kayak kemarin. TC jangka panjang memang tidak buat U-19.
Sekarang PSSI harus perhatiin tuh orang yang ingin membina bola. SSB-SSB. Upgrade dan perbanyak pelatih. Tingkatkan kualitas pembinaan.
Dalam waktu dekat, apa yang ingin Anda capai?
Tak ada. Melanjutkan saja program yang saya buat selama ini. Saya cari pemain, saya coaching clinic, saya membantu SSB, dan akademi. Sekarang, mau bikin seminar untuk kurikulum. Orang lain mau pakai atau tidak, terserahlah.
Kurikulum harus dari identitas kita bermain, dituangkan dalam bentuk profile masing-masing. Itu yang saya mau bikin. Banyak yang mau bantu. Saya akan cari pemain lagi di Alor.
Bagaimana mengenai rencana Anda membuat akademi?
Saya akan bekerja sama dengan beberapa klub. Kalau untuk klub, harusnya bersyukur. Klub harusnya punya akademi karena keterbatasan biaya, dia belum bisa bikin akademi. Dia bisa kerja sama dengan kita.
Baiklah, terima kasih atas waktunya. Sukses selalu untuk Anda.
Sama-sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.