Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timnas U-19, Oasis di Tengah Opera Membosankan

Kompas.com - 09/10/2014, 10:10 WIB
Ary Wibowo

Penulis

Wajar jika Uzbekistan dibilang bakal menjadi batu karang besar bagi Indonesia. Maklum, Uzbekistan saat ini telah bertransformasi menjadi kekuatan sepak bola baru Asia, selain Jepang, Korea Selatan, dan Iran. Lihat saja bagaimana negara berpenduduk 30 juta jiwa itu kini menempati peringkat ketiga FIFA di level AFC.

Uzbekistan bahkan sudah mencatatkan torehan mengesankan dengan empat kali lolos ke Piala Dunia U-20 (2002, 2008, 2012, 2013), lewat jalur empat besar Piala Asia U-19. Teranyar, performa mereka di Piala Dunia U-20 2013 Turki juga cukup impresif, dengan melenggang ke babak perempat final, sebelum dikalahkan Perancis, yang akhirnya keluar sebagai juara.

Jika mampu mencuri poin atas Uzbekistan, Evan Dimas dan kawan-kawan tentunya bakal mendapatkan suntikan moral tinggi untuk laga-laga selanjutnya. Namun, jika gagal, mau tidak mau mereka harus berjuang ekstrakeras saat melawan Australia pada Minggu (12/10/2014) dan UEA, Selasa (14/10/2014).

Mengapa ekstrakeras? Sebab, Australia dan UEA juga bukanlah lawan yang bisa dipandang sebelah mata. Melihat faktor pengalaman bertanding, Australia pada Piala Asia U-19 2012 sukses melangkah ke semifinal. Skuad asuhan Paul Okon itu pun kini diisi para pemain terbaik di National Youth League yang rata-rata memiliki postur tubuh tinggi untuk ukuran Asia.

Sementara itu, Indonesia memang mampu mengalahkan UEA dua kali (2-1 dan 4-1) dalam pertandingan uji coba Timur Tengah pada April lalu. Namun, hasil itu jelas tidak dapat dijadikan patokan karena tim asuhan Abdulla Misfer itu pastinya telah meminimalisasi kekurangan skuadnya di rangkaian uji coba yang sudah dilakoni mereka.

Apalagi, ajang Piala Asia U-19 juga sudah tidak asing lagi bagi UEA. Dari 10 kali keikutsertaan dalam turnamen tersebut, mereka bahkan berhasil merebut satu kali gelar juara pada 2008. UEA akan menjadi lawan berat mengingat mereka sangat baik dan kompak sebagai tim. Para pemainnya pun memiliki skill dan stamina yang mumpuni.

Hiburan
Pada akhirnya, sepak bola memang bukan rumus fisika. Sudah banyak bukti, kemenangan dalam sepak bola tidak cukup diraih hanya dengan mengandalkan prediksi atau kegigihan semata. Bisa jadi, takdir jualah yang dapat menentukan nasib dari 22 pemain yang bertarung mati-matian di atas lapangan.

Atas berbagai keterbatasan kondisi sepak bola negeri ini, ratusan juta masyarakat Indonesia pun rasanya sudah sadar betul bahwa mereka juga harus realistis. Tetapi, jangan lupa bahwa dalam sepak bola masih ada unsur-unsur yang tak dapat diperhitungkan yang bisa mendobrak segala ketidakmungkinan.

Dari sudut pandang itulah masyarakat Indonesia kini menaruh harapan besar kepada para penggawa timnas U-19. Para penggawa yang sudah menunjukkan bukti nyata bahwa sejauh ini hanya merekalah yang bisa membawa kegembiraan bagi ratusan juta rakyat Indonesia di kancah sepak bola.

Bukti nyata itu terlihat dari peluh keringat Evan Dimas dan kawan-kawan ketika berjuang selangkah demi selangkah mencari secercah prestasi ketika sukses meraih trofi Piala AFF U-19 2013. Tujuan mereka hanya satu, yaitu mewujudkan cita-cita besar agar Indonesia bisa bersaing di level dunia.

Jadi, pernyataan Polosin puluhan tahun lalu itu masih relevan hingga saat ini untuk kondisi sepak bola nasional. Indonesia harus optimistis karena memiliki sumber daya sepak bola melimpah. Namun, Indonesia juga harus tetap realistis karena mempersiapkan tim juara tidak mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan.

Dengan kata lain, boleh meletakkan cita-cita setinggi langit, tetapi harus ada pula kesadaran akan keterbatasan. Semua hal itulah yang ingin kita petik ketika menyaksikan perjuangan para pemain timnas U-19 di Myanmar. Semoga hiburan dari mereka di atas lapangan dapat sejenak mengistirahatkan masyarakat Indonesia dari rangkaian opera sabun di Senayan yang semakin membosankan.

"Bismillah, lepas kami dengan ikhlas untuk berjuang mencapai cita-cita bersama lolos ke Piala Dunia. Ini kami lakukan demi kehormatan bangsa kita, bangsa Indonesia." - Indra Sjafri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bayer Leverkusen 50 Laga Tak Terkalahkan, Xabi Alonso Incar Tiga Gelar

Bundesliga
PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

PSSI Upayakan Calvin Verdonk-Jens Raven Bela Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

IMI X IOF Challenge 2024 Tuntas, Kolaborasi Majukan Offroad Tanah Air

Sports
Jadwal dan Hasil Undian Thailand Open 2024, Indonesia Kirim 16 Wakil

Jadwal dan Hasil Undian Thailand Open 2024, Indonesia Kirim 16 Wakil

Badminton
Pelatih Korea Utara Ungkap Kelebihan Timnas U17 Putri Indonesia

Pelatih Korea Utara Ungkap Kelebihan Timnas U17 Putri Indonesia

Timnas Indonesia
PSG Vs Toulose 1-3, Noda Sorakan dan Penghormatan untuk Mbappe

PSG Vs Toulose 1-3, Noda Sorakan dan Penghormatan untuk Mbappe

Liga Lain
Real Madrid Pesta Juara LaLiga: Kacamata dan Cerutu Ancelotti, Asa di Liga Champions

Real Madrid Pesta Juara LaLiga: Kacamata dan Cerutu Ancelotti, Asa di Liga Champions

Liga Spanyol
Championship Series Liga 1: Fakta Head to Head Bali United Vs Persib

Championship Series Liga 1: Fakta Head to Head Bali United Vs Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Championship Series Liga 1 Bali United Vs Persib, Borneo Vs Madura United

Jadwal Siaran Langsung Championship Series Liga 1 Bali United Vs Persib, Borneo Vs Madura United

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Setan Merah Tumbang, Ten Hag Soroti Krisis Pemain

Man United Vs Arsenal: Setan Merah Tumbang, Ten Hag Soroti Krisis Pemain

Liga Inggris
Hasil-Klasemen Liga Italia: Juventus Tertahan Salernitana, Atalanta 2-1 AS Roma

Hasil-Klasemen Liga Italia: Juventus Tertahan Salernitana, Atalanta 2-1 AS Roma

Liga Italia
Man United Kalah dari Arsenal, Rooney dan Keane Berbicara

Man United Kalah dari Arsenal, Rooney dan Keane Berbicara

Liga Inggris
Man United Kalah dari Arsenal, Atap Old Trafford Bocor dan Muncul Air Terjun

Man United Kalah dari Arsenal, Atap Old Trafford Bocor dan Muncul Air Terjun

Liga Inggris
Klasemen Premier League Usai Kemenangan Arsenal Atas Man United

Klasemen Premier League Usai Kemenangan Arsenal Atas Man United

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Arsenal 0-1, The Gunners Bawa Perebutan Gelar ke Pekan Terakhir

Hasil Man United Vs Arsenal 0-1, The Gunners Bawa Perebutan Gelar ke Pekan Terakhir

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com