Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Living Harmony" dengan Tradisi Lisan

Kompas.com - 15/09/2011, 19:14 WIB

Fasli Jalal mengatakan, saat ini Kementerian Pendidikan tengah gencar mengembangkan pendidikan karakter.

Salah satunya melalui tradisi lisan, karena itu untuk membangun karakter bangsa tradis lisan memegang peranan penting.

Dikatakan Fasli, Indonesia kaya akan pluralisme, memiliki beragam budaya yang menjadi tempat dominan sebagai contoh untuk keharmonisan.

"Kadang-kadang kita lupa Indonesia adalah gudangnya pluralisme yang dapat menjadi guru bagi negara lain untuk sebuah keharmonisan," katanya.

Ketua harian Komisi nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rahman mengatakan, ada tantangan di abad 21 yang harus diperhatikan yaitu suatu ketegangan antara masyarakat tradisi dengan masyarakat modern.

"Kita perlu mempunyai beberapa dasar yaitu partisipasi sosial, menjadi masyarakat yang baik, menghormati budaya yang lain. Saya ingin memberi solusi yaitu pendidikan sebagai salah satunya," kata Arief.

Menurutnya, nomor satu adalah pendidikan personal dari keluarga dan pendidikan di luar.

Terkait keragaman budaya, Arief mengatakan Indonesia memiliki 583 bahasa dan ribuan bahasa daerah lainnya sehingga Indonesia bisa dijadikan sebagai laboratorium budaya.

Hidup dalam keragaman budaya diharapkan tidak menjadikan Indonesia terpecah belah tapi semakin mempererat persatuan dalam "living harmony".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com