Menurut Maradona, ini sudah politis. Dia sengaja difitnah positif doping oleh sindikasi besar. “Ini karena mereka tak mau aku besar kembali. Sebab, aku sering memprotes FIFA dan kapitalis. Mereka tak ngin pengaruhku makin luas. Demi Tuhan, aku tak doping di Piala Dunia 1994. Suatu saat, aku akan membuktikannya,” tegas Maradona.
Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Dia tetap dinyatakan positif doping. Sehingga, Tim Tango tak lagi diperkuat pemain yang sudah dianggap dewa itu. “Aku hanya bisa menangis. Aku seperti anak kecil yang sudah kehilangan segalanya,” aku Maradona.
Tangisannya diikuti air mata jutaan penduduk Argentina. Sang Dewa terpaksa tak bisa tampil pada pertandingan berikutnya. Argentina pun kalah dari Bulgaria 0-2 dan langsung tersingkir.
Kali ini, Argentina cry for Maradona. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.