Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegarangan Elang Terlibas Tarian Tango

Kompas.com - 05/09/2009, 21:32 WIB

DI antara partai kedua setiap grup di Piala Dunia 1994, pertarungan Argentina kontra Nigeria dianggap paling menggairahkan dan ditunggu banyak orang. Banyak cerita dan kisah yang diperkirakan bakal lahir.

Pertama, sang maestro Diego Maradona bakal tampil. Selain itu, Nigeria menjadi tim kejutan dari Afrika yang menakjubkan. Mereka tampil begitu perkasa, setelah di pertandingan pertama menghajar Bulgaria 3-0. Padahal, sebelumnya Bulgaria lebih diunggulkan. Sementara di pertandingan sebelumnya, Argentina ternyata masih garang dan menghajar Yunani 4-0.

Wajar jika partai ini dinilai bakal seru. Bahkan, kabarnya para wartawan lebih terfokus ke pertandingan ini daripada partai lain. Tim kejutan melawan tim yang penuh pengalaman.

“Ini pertandingan penting bagi Nigeria. Kami menghadapi tim yang pernah juara dunia dan diperkuat pemain terhebat (Maradona, Red). Kami menghormati mereka, tapi tak akan menyerah begitu saja,” kata kapten Nigeria, Peter Rufai, sebelum pertemuan kedua tim.

Setelah kemenangan atas Bulgaria, Nigeria memang memiliki kepercayaan diri yang besar. Apalagi, tim berjuluk Super Eagle itu sedang dianugerahi materi pemain yang berkualitas. Banyak nama-nama pemain yang mulai besar dan menjadi incaran klub-klub Eropa. Sebut saja Rashidi Yekini, Finidi George, Sunday Oliseh, Daniel Amokachi, Emmanuel Amunike, Samson Siasia, dan tentu kiper berwibawa Peter Rufai.

Penampilan perdana Nigeria saat lawan Bulgaria sudah menunjukkan Nigeria sangat potensial. Setelah Kamerun di Piala Dunia 1990, kejutan dari Afrika diperkirakan justru datang dari Nigeria. Faktanya, mereka memang lebih solid daripada Kamerun yang mulai menurun.

Benar juga. Argentina langsung terkena sengatan kejutan dari Super Eagle. Baru menit ke-8, sebuah aksi Rashidi Yekini dan Samson Siasia mampu membobol gawang Argentina. Memanfaatkan assist Yekini, tanpa kesulitan Siasia menaklukkan kiper Luis Islas.

Sontak, sttadion Foxboro pun bergemuruh. Banyak orang kemudian berpikir, Argentina bakal kembali kalah oleh tim dari Afrika. Setelah takluk 0-1 dari kamerun di Piala Dunia 1990, kali ini Argentina bisa menyerah kepada Nigeria.

ORKESTRASI EL DIEGO
Setelah unggul, Nigeria semakin percaya diri. Mereka terus menerapkan permainan menyerang. Gempuran demi gempuran kerap dilancarkan para pemain Nigeria, hingga membuat Argentina kewalahan. Yang menarik, para pemain Nigeria juga memamerkan teknik sepak bola yang cukup mengagumkan.

Namun, pengalaman akhirnya lebih mampu berbicara. Argentina tak terpengaruh oleh tekanan dan permainan energik Super Eagle. Mereka lebih sabar mengembangkan permainannya sendiri yang khas ala tarian Tango.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Final Piala FA Man City Vs Man United: Maguire Ingin Pulih Perkuat Setan Merah

Final Piala FA Man City Vs Man United: Maguire Ingin Pulih Perkuat Setan Merah

Liga Inggris
Skuad Italia untuk Euro 2024: Tak Ada Nama Locatelli dan Emil Audero

Skuad Italia untuk Euro 2024: Tak Ada Nama Locatelli dan Emil Audero

Internasional
Persib Bandung Vs Madura United, Rivera Utamakan Kepentingan Tim

Persib Bandung Vs Madura United, Rivera Utamakan Kepentingan Tim

Liga Indonesia
Thiago Motta Pergi dari Bologna, Kans Jadi Pelatih Anyar Juventus

Thiago Motta Pergi dari Bologna, Kans Jadi Pelatih Anyar Juventus

Liga Italia
Hasil Malaysia Masters: 4 Wakil Indonesia ke 8 Besar, Pastikan 1 Tiket Semifinal

Hasil Malaysia Masters: 4 Wakil Indonesia ke 8 Besar, Pastikan 1 Tiket Semifinal

Badminton
Ricky Soebagdja Ungkap Fokus PBSI Jelang Olimpiade 2024

Ricky Soebagdja Ungkap Fokus PBSI Jelang Olimpiade 2024

Badminton
Lewandowski Tak Takut Mbappe Perkuat Madrid, Ingatkan Barcelona

Lewandowski Tak Takut Mbappe Perkuat Madrid, Ingatkan Barcelona

Liga Spanyol
Julen Lopetegui Resmi Gantikan Moyes Jadi Pelatih West Ham United

Julen Lopetegui Resmi Gantikan Moyes Jadi Pelatih West Ham United

Liga Inggris
Alasan Darwin Nunez Hindari Baca Komentar Negatif di Medsos

Alasan Darwin Nunez Hindari Baca Komentar Negatif di Medsos

Liga Inggris
Xabi Alonso Usai Gagal Bawa Leverkusen Juara Liga Europa: Menyakitkan…

Xabi Alonso Usai Gagal Bawa Leverkusen Juara Liga Europa: Menyakitkan…

Liga Indonesia
Cerita Apriyani Nyaris Saling Pukul dengan Fadia, Singgung Kepedulian

Cerita Apriyani Nyaris Saling Pukul dengan Fadia, Singgung Kepedulian

Badminton
Asean Cup 2024: Pandit Vietnam Nilai Sulit Jika Bertemu Timnas Indonesia

Asean Cup 2024: Pandit Vietnam Nilai Sulit Jika Bertemu Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Atalanta Juara Liga Europa, Gelar Pertama Gasperini, Ukir Sejarah di Usia 66 Tahun!

Atalanta Juara Liga Europa, Gelar Pertama Gasperini, Ukir Sejarah di Usia 66 Tahun!

Liga Lain
Jelang Final Championship Series Liga 1, Persib Disanksi Komdis

Jelang Final Championship Series Liga 1, Persib Disanksi Komdis

Liga Indonesia
Hansi Flick Jalin Komunikasi dengan Deco, Sinyal Calon Pengganti Xavi di Barcelona

Hansi Flick Jalin Komunikasi dengan Deco, Sinyal Calon Pengganti Xavi di Barcelona

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com