Juni 1995
Gazza, berumur 28, pindah ke Glasgow Rangers dengan nilai 4,3 juta pounds.
Mei 1996
Membawa Rangers menjuarai Liga Sotlandia. Dia Dia dinobatkan Sebagai Pemain Terbaik Skotlandia.
Juni 1996
Saat persiapan timnas Inggris menghadapi piala Eropa 1996 di Hong Kong, dia mabuk dan berkelahi dengan pemain. Namun, dia kembali menjadi pemain kunci yang membawa Inggris ke babak semifinal Euro 1996. Sayang, lagi-lagi kalah dari Jerman dalam adu penalti. Pada bulan yang sama, dia menikahi Sheryl, setelah anak mereka (Regan), lahir.
Januari 1998
Gazza diperingatkan keras oleh federasi sepakbola Skotlandia, karena karena membuat gerakan sektarian untuk mengejek Celtic. Itu tindakan kedua yang bisa menyulut kerusuhan massa.
Maret 1998
Dia bergabung dengan Middlesbrough senilai 3,45 juta pounds setelah membela Rangers dalam 104 pertandingan dan mencetak 39 gol. Bersamanya, Middlesbrough promosi ke Premier League.
Juni 1998
Pelatih Inggris, Glenn Hoddle, tak memilihnya untuk menghadapi Piala Dunia 1998. Sebab, sebelum pemilihan pemain, dia kedapatan sedang pesta bersama DJ Chris Evans dan Danny Baker.
Agustus 1998
Perkawinan Gazza dan Sheryl berakhir dalam perceraian. Dalam keadaan mabuk, dia pernah memukul istrinya di Gleneagles, Skotlandia. "Kelakuan Gazza membuat kesehatan saya bermasalah," aku Sheryl.
Oktober 1998
Berumur 31 tahun, dia dirawat di RS Marchwood Priory karena stres dan ketergantungan minuman keras.
Februari 2000
Lengan Gazza retak, setelah dia berkelahi dengan pemain Aston Villa, George Boateng. Dia kemudian dihukum tiga pertandingan dan denda 5.000 pounds. Itu menjadi pertandingan terakhirnya bersama Middlesbrough.
Juli 2000
Dia dibawa Walter Smith ke Everton dalam status bebas transfer.