Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebahagiaan dan Air Mata di Jalur Gazza

Kompas.com - 23/02/2008, 10:22 WIB

UNTUK orang yang telah memberi banyak inspirasi dan hiburan luar biasa bagi banyak orang lewat sepakbola, kisah terakhir tentang Paul Gascoigne memang menyedihkan. Seolah, tak seharusnya ada kesedihan dan air mata untuk jalur hidup orang sehebat dia.

Namun, faktanya jalur kehidupan Gazza - panggilan akrab Gascoigne - memang penuh liku. banyak kebahagiaan yang dia berikan kepada orang lain, tapi banyak kesedihan yang mengikuti jalan hidupnya. Bahkan, banyak air mata yang tertumpah karena berbagai persoalan yang mendera idola dan bakat terbesar sepakbola Inggris di era 1980-an dan 1990-an itu.

Salah satunya kasus penangkapan dirinya di sebuah hotel di Newcastle, Kamis (21/2). Apalagi, dia kemudian digelandang ke rumah sakit jiwa (RSJ), karena dianggap mengalami masalah kejiwaan.

Selama dan setelah kariernya sebagai pemain sepakbola, kontroversi tak pernah lepas darinya. Namun tak dipungkiri juga, dia adalah gelandang hebat. Bahkan banyak yang mengatakan gelandang paling kreatif dan genius yang pernah dimiliki Inggris.

Dia disejajarkan dengan Sir Stanley Matthews, Bobby Moore, Sir Bobby Charlton dan Duncan Edwards. Dan, tak ada seorang pemain Inggris pun di era sekarang yang disetarakan dengan para legenda besar itu.

Permainannya di Piala Dunia 1990 menjadi salah satu potret kehebatannya. Di ajang itu pula kebahagiaan, keindahan, kegeniusan, juga air matanya menjadi sebuah drama menarik berjudul Gazza.

Ternyata, drama itu tak pernah usai dan selalu naik-turun menimbulkan ketegangan, melahirkan perasaan humor, suka dan duka.

Dunia masih ingat, ketika dia bertingkah di depan publik dengan mengenakan payudara palsu. Karena itu, dia mendapat julukan baru sebagai Pangeran Badut. Atau, ketika dia membuat ulah di Hong Kong, berkelahi dengan pemain Inggris lainnya.

Tapi, dia tetap dicintai banyak orang. terutama warga Inggris. Dia adalah salah satu pahlawan besar. Terutama lagi bagi mantan klubnya, Newcastle United. Sebab, dia telah memberikan banyak keindahan dan hiburan lewat sepak bola.

Dalam kehidupan sehari-hari, ternyata Gazza juga banyak memikirkan orang lain. Bahkan, dia bisa mengorbankan dirinya demi orang lain.

"Gazza baik dengan orang lain. Dia selalu ingin menyenangkan orang. Bahkan, dia bisa melakukan apa saja demi orang lain, meski dirinya menjadi korban, demikian kesaksian salah satu rekan dekatnya, Steve Bruce, yang kini menjadi pelatih Wigan Athletic.

Publik sempat kembali bangga dan berharap dia akan baik-baik saja, ketika merintis karier pelatih. Bahkan, banyak yang berharap kegeniusannya kembali muncul meski sebagai pelatih, saat dia menangani Boston dan Kattering. Namun, dia hanya bertahan 77 hari di kedua klub itu.

Gazza memang seolah punya kepribadian ganda. Di samping kejeniusan dan sifat baiknya kepada orang lain, dia termasuk ugal-ugalan dan tak terkontrol hidupnya. Dia termasuk pemabuk ulung yang sempat kolaps karenanya. Dia juga sering bertingkah kekanak-kanakan, hingga menyulitkan dirinya sendiri uga orang lain.

Ataukah setiap pemain genius memiliki sisi lain yang unik, nyentrik, sekaligus menyimpang? Gazza tak sendiri. Ada pemain genius lain yang seperti dia, seperti Diego Maradona, George Best dan Garrincha yang jalur hidupnya dipenuhi puja-puji, sekaligus kutukan dan juga rasa haru yang terkadang menguras air mata.

Kini, Gazza seolah berada pada episode paling menegangkan. Gangguan kejiwaannya diperkirakan berada pada tingkat paling parah. Bahkan BBC menyebutkan, jika dulu dia cukup mendapat bantuan Alan Shearer untuk sembuh, kini dia butuh bantuan dari siapa saja.

Oh, Gazza. Jalur hidupmu memang berliku dan selalu penuh ketegangan. (Hery Prasetyo)

Episode-episode Penting dalam Jalur (Hidup) Gazza

13 April 1985
Tepat berumur 17 tahun, dia membuat debut Premier League bersama Newcastle United saat lawan Queens Park Rangers.

September 1985
Gazza menceta gol pertama untuk Newcastle, saat lawan Oxford United.

April 1986
Menerima kartu merah pertama, karena memukul pemain Birmingham, Robert Hopkin.

April 1988
Dalam umur 21 tahun, dia dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Inggris.

Juli 1988
Bergabung dengan Tottenham Hotspur dengan transfer 2,3 juta pounds. Cukup mahal di masa itu. Sebelumnya, di Newcastle, dia hanya bermain 99 kali dan mencetak 25 gol.

September 1988
Melakukan debut bersama timnas Inggris saat melawan Denmark di Wembley.

April 1989
Mencetak gol internasional pertama saat membawa Inggris menang 5-0 atas Albania.

Juni-Juli1990
Gazza berperan besar membawa Inggris ke semifinal Piala Dunia. Sayang, kalah dalam adu penalti lawan Jerman. Gazza pun menangis karena gagal ke final. Tapi, dia mendapat pujian, bahkan sejak itu lahir fans Gazza di Italia.

Desember 1990
Menjadi Pemain Terbaik versi BBC Sports.

Mei 1991
Cedera karena ditekel pemain Nottingham Forest, Gary Charles. Gazza kemudian dijual ke Lazio seharga 5,5 juta pounds. Dia memperkuat Tottenham sebanyak 112 kali dan mencetak 33 gol.

September 1992
Melakukand ebut di Serie-A bersama Lazio saat lawan Genoa.

November 1992
Mencetak gol pertama di Serie-A untuk menyamakan kedudukan saat Lazio melawan rival sekota, AS Roma.

April 1994
Setelah hampir tampil sepanjang musim bersama Lazio, dia cedera kaki dalam latihan dan harus istirahat setahun. Kebersamaannya dengan Lazio pun berakhir. Dia tampil 47 kali bersama klub itu dan mencetak 6 gol.

Juni 1995
Gazza, berumur 28, pindah ke Glasgow Rangers dengan nilai 4,3 juta pounds.

Mei 1996
Membawa Rangers menjuarai Liga Sotlandia. Dia Dia dinobatkan Sebagai Pemain Terbaik Skotlandia.

Juni 1996
Saat persiapan timnas Inggris menghadapi piala Eropa 1996 di Hong Kong, dia mabuk dan berkelahi dengan pemain. Namun, dia kembali menjadi pemain kunci yang membawa Inggris ke babak semifinal Euro 1996. Sayang, lagi-lagi kalah dari Jerman dalam adu penalti. Pada bulan yang sama, dia menikahi Sheryl, setelah anak mereka (Regan), lahir.

Januari 1998
Gazza diperingatkan keras oleh federasi sepakbola Skotlandia, karena karena membuat gerakan sektarian untuk mengejek Celtic. Itu tindakan kedua yang bisa menyulut kerusuhan massa.

Maret 1998
Dia bergabung dengan Middlesbrough senilai 3,45 juta pounds setelah membela Rangers dalam 104 pertandingan dan mencetak 39 gol. Bersamanya, Middlesbrough promosi ke Premier League.

Juni 1998
Pelatih Inggris, Glenn Hoddle, tak memilihnya untuk menghadapi Piala Dunia 1998. Sebab, sebelum pemilihan pemain, dia kedapatan sedang pesta bersama DJ Chris Evans dan Danny Baker.

Agustus 1998
Perkawinan Gazza dan Sheryl berakhir dalam perceraian. Dalam keadaan mabuk, dia pernah memukul istrinya di Gleneagles, Skotlandia. "Kelakuan Gazza membuat kesehatan saya bermasalah," aku Sheryl.

Oktober 1998
Berumur 31 tahun, dia dirawat di RS Marchwood Priory karena stres dan ketergantungan minuman keras.

Februari 2000
Lengan Gazza retak, setelah dia berkelahi dengan pemain Aston Villa, George Boateng. Dia kemudian dihukum tiga pertandingan dan denda 5.000 pounds. Itu menjadi pertandingan terakhirnya bersama Middlesbrough.

Juli 2000
Dia dibawa Walter Smith ke Everton dalam status bebas transfer.

Juni 2001
Gazza menjalani rehabilitasi atas ketergantungan alkohol di sebuah klinik di Arizona, AS.

Maret 2002
Berumur 34 tahun, dia bergabung dengan tim Divisi I, Burnley, tapi tak pernah menjadi pemain inti. Dia hanya tampil 6 kali, dan pada Juli pindah ke klub Cina, Gansu Tianma.

Juli 2003
Tampil bagus di Cina dan mencetak dua gol, dia kemudian menyatakan bosan dan kembali ke Inggris.

Juli 2004
Berumur 37 tahun, dia bergabung dengan klub Divisi II, Boston United, sebagai pemain merangkap pealtih. Tapi, pada temu pers pertamanya dibatalkan, karena dia keracunan makanan.

Oktober 2004
Gazza mengundurkan diri dari Boston. Pada bulan yang sama, tiba-tiba dia mengumumkan akan mengganti namanya dengan G8. "Nama itu terdengar indah, katanya.

Desember 2004
Gazza dirawat seminggu di rumah sakit karena masalah pneumonia.

Juni 2005
Berumur 38 tahun, dia terkena depresi dan akhirnya sembuh atas bantuan Alan Shearer.

Oktober 2005
Gazza menjadi manajer klub Conference North, Kettering. Saat pertama melatih, dia membawa timnya menang 1-0 atas Droylsden.

5 Desember 2005
Baru melatih Kattering 39 hari, dia dipecat Kattering karena sering mabuk. Tak lama setelah pemecatan, dia ditangkap polisi karena menyerang fotografer di sebuah hotel di Liverpool. Sehari kemudian dia dibebaskan.

Februari 2007
Dia menyetujui tampil sebagai bintang tamu dalam film horor berjudul Final Run.

Mei 2007
Menjalani operasi perut.

21 Februari 2008
Gazza ditangkap di sebuah hotel di Newcastle karena membuat keributan dan akhirnya digelandang ke rumah sakit jiwa (RSJ).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kylian Mbappe dan Presiden PSG Ribut di Ruang Ganti, Dinding Sampai Bergetar

Kylian Mbappe dan Presiden PSG Ribut di Ruang Ganti, Dinding Sampai Bergetar

Liga Lain
Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Putri Indonesia Akan Melawan Singapura pada FIFA Matchday

Timnas Indonesia
Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Olivier Giroud Akan Tinggalkan Milan, Ucapkan Terima Kasih ke Maldini

Liga Italia
Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com