BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung harus kehilangan sosok penyerang ujung tombak David da Silva di pertandingan pekan ke-30 Liga 1 2023-2024 melawan Bhayangkara FC.
Alhasil pelatih Bojan Hodak kembali menempatkan Ezra Walian di posisi penyerang.
Padahal belakangan pemain jebolan Jong Ajax itu kerap dimainkan sebagai gelandang.
Ezra Walian tampak canggung bermain kembali di posisi aslinya. Dia kerap turun menjemput bola dan kerap gagal melakukan duel udara.
Namun bagi Hodak, Walian bermain cukup bagus.
Dia memang terlihat sedikit canggung namun Hodak yakin insting mencetak gol Walian akan terasah jika mendapatkan kesempatan lagi.
“Ezra (Walian) bermain cukup bagus dalam pertandingan di laga sebelumnya. Dia lama tidak bermain di posisi tersebut (penyerang) dan tentu jika bermain lagi pada posisi itu sekali lagi akan lebih baik,” papar Hodak.
Walian adalah satu pemain yang disulap Bojan Hodak menjadi seorang gelandang di Liga 1 musim ini.
Pada beberapa kesempatan ia mampu tampil apik sebagai penentu di posisi barunya.
Dari 28 pertandingan, pemain yang pernah membela Timnas Indonesia era Luis Milla ini sudah menyumbang dua gol dan tiga assist.
Dilihat dari atributnya, Walian memang tak punya keunggulan soal kecepatan, namun lebih efektif bermain di belakang penyerang.
Walian bisa menjadi otak serangan Persib dengan visi bermainnya yang baik lewat umpan dan passing akuratnya.
Goran Paulic pelatih teknik Persib Bandung pernah mengulas bagaimana keunggulan individu Ezra Walian hingga bisa ditempatkan sebagai gelandang nomor 10 dan 8.
“Dia pada dasarnya merupakan penyerang tapi dia bukan pemain yang cepat. Dia lebih efektif ketika dipasang sebagai gelandang serang,” sebut Goran Paulic.
“Dia tidak menemui kesulitan, dia hanya kesulitan karena kurang bermain secara reguler, itu tentu saja akan menyulitkan bagi setiap pemain,” kata Paulic.
Pemain keturunan Indonesia yang lahir di Amsterdam ini tetap menjadi opsi pelatih bermain sebagai penyerang atau gelandang.
Walian akan dibutuhkan walau sejauh ini hanya menjadi pemain pelapis.
“Jadi itu kenapa kami kerap memaksakannya bermain ketika ada yang terkena akumulasi kartu kuning dan cedera,” jelas dia.
“Memang akan sulit ketika jarang bermain tapi harus tampil bagus saat diturunkan. Apalagi sekarang harus bermain 9-10 pemain untuk menyerang dan bertahan,” tutur Paulic.
“Tapi dia tidak kesulitan (menjadi gelandang) dan dan akan sangat berguna untuk laga-laga ke depan,” terangnya.
https://bola.kompas.com/read/2024/04/02/19300048/saat-ezra-walian-kembali-jadi-penyerang-murni-di-persib