Putu Gede Minta Wasit Introspeksi

Meski menerima dengan lapang dada, tim pelatih Arema FC, Putu Gede meski tak melakukan protes langsung, secara tersirat merasa kurang puas dengan kepemimpinan wasit, Steven Yubel Poli.

Ia menilai dua gol yang diraih Persija masih perlu dipertanyakan keabsahannya. Sebab, dua gol lawan masih menimbulkan tanda tanya.

Sebelum Arema FC diganjar hukuman penalti oleh wasit yang berhasil dieksekusi dengan baik oleh Hanif Sjahbandi di menit ke-36 dan membawa Persija unggul 1-0.

Dia menilai bek sayap Achmad Figo clear dalam menyapu bola dan bukan menekel pemain lawan.

Sayangnya, melihat kejadian tersebut, wasit menganggap pemain berposisi bek sayap itu melakukan pelanggaran di area kotak penalti Arema FC dan langsung mengganjar hukuman penalti.

Diakui Putu Gede, setelah menerima hukuman penalti, situasi semakin sulit buat Arema FC yang gagal mengembangkan permainan.

“Gol penalti saya juga ragu-ragu. Tapi sudah diambil keputusan, saya kembali ke para pemain. Ini masalah second goal, situasi di kotak penalti kami sudah berkomitmen dan sudah briefing harus memenangi second ball,” ungkapnya.

Sementara soal gol kedua Persija yang dicetak Michael Krmencik di menit ke-78 yang dianggap offside, tetapi ada berbagai sudut pandang soal gol yang dicetak itu.

Ada yang mengatakan onside dan offside.

Putu Gede berharap pengadil di lapangan bisa banyak berbenah dan bisa mengambil keputusan yang tepat sehingga pertandingan berjalan secara fair.

“Gol kedua, pandangan saya jauh. Ada pemain yang bilang tidak offside, saya pikir sudah diambil keputusan, harus berbenah,” kata pelatih berusia 49 tahun itu.

“Kita tidak mau meratapi kekalahan, kalau memang ada kesalahan sudah ada komisi wasit. Bagi saya, intinya introspeksi ke dalam, dua gol harus dibenahi untuk game selanjutnya,” imbuhnya.

Kegagalan meraih tiga angka membuat posisi Arema FC melorot di tangga klasemen sementara Liga 1 2022-2023.

Arema FC menempati posisi ke-9 dengan mengoleksi 29 poin hasil dari sembilan kali menang, dua kali imbang, dan 11 pertandingan berakhir kekalahan.