KOMPAS.com - Persib Bandung melangkahkan kakinya ke babak semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014 setelah mengunci tempat pertama di fase 8 besar.
Persib berhadapan dengan Arema Cronus yang merupakan runner-up Grup 1.
Laga penentuan ke final ini berlangsung di Stadion Sriwijaya Jakabaring Palembang, 4 November 2014.
Maung Bandung yang ditukangi pelatih Djadjang Nurdjaman turunkan skuad terbaiknya .
Duet bek tengah Vladimir Vujovic dan Achmad Jufriyanto di jantung pertahanan.
Sisi sayap kanan mengandalkan duet emas Supardi-Muhammad Ridwan.
Firman Utina dan Makan Konate kreator lini tengah. Ujung tombak lokal Ferdinand Sinaga diandalkan.
Di kubu Arema Cronus yang diarsiteki Suharno, juga bertekad meloloskan Singo Edan ke partai puncak.
Victor Igbonefo dan Thierry Gathuessi mengawal pertahanan. Gustavo Lopez playmaker andal saat itu menyokong duet penyerang Cristian Gonzales dan Beto Goncalves.
Starting eleven Persib vs Arema semifinal ISL 2014 :
Persib : I Made Wirawan (GK), Vladimir Vujovic, Achmad Jufriyanto, Tony Sucipto, Supardi, Taufiq, Makan Konate, Firman Utina, Tantan, M Ridwan, Ferdinand Sinaga.
Arema Cronus : Achmad Kurniawan (GK), Victor Igbonefo, Purwaka Yudi, Thierry Gathuessi, Johan Alfarizi, Ahmad Bustomi, Juan Revi, Hendro Siswanto, Gustavo Lopez, Beto Goncalves, Cristian Gonzales.
Persib kecolongan pada menit akhir babak pertama, kesalahan Vujovic di kotak penalti dihukum Beto dengan gol yang mengoyak gawang I Made Wirawan.
Tertinggal, Firman Utina cs coba membalas di babak kedua. Permainan compact defense Igbonefo cs. buat Persib kesulitan membongkar pertahanan lawan.
Persib total menyerang, memasukkan Atep gantikan Tantan. Suharno mulai menarik beberapa pemain menyerang untuk mempertahankan kemenangan mulai menit 77.
Gathuessi yang tampak kelelahan diganti Benny Wahyudi. Pemain kunci Gustavo Lopez diganti pemain yang lebih bertahan Gede Sukadana menit 79.
Firman Utina menceritakan, momen semifinal itu adalah pertarungan taktik dan mental.
Persib dipancing untuk bermain keras di samping kualitas tim dan individu Arema membuat Persib berada di bawah tekanan pasca tertinggal.
Namun pada saat itu pemain Persib bermain sesuai rencana, taktik Djadjang Nurdjaman yang membuat Gathuessi dan Bustomi tumbang sampai meninggalkan celah besar guna dieksploitasi.
“Karena dipancing main keras lain-lain yang akhirnya Pak Djadjang turunkan Tantan (dari menit pertama). Tantan bermain untuk menghabiskan Thierry Gathuessi, bikin capek Thierry, akhirnya ia lemah tumbang secara fisikal,” cerita Firman dalam Podcast Simamaung.
“Lalu Bustomi juga lapangan tengah bermain keras, akhirnya tumbang mereka keluar, setelah itu saya rasa kami Persib memiliki pertandingan itu,” ujar Firman.
Tiba gol balasan, Vladimir Vujovic membuat harapan Persib dan suporternya masih menyala untuk menuju final.
Pria asal Balkan ini menebus kesalahannya di babak pertama, dengan berhasil mencetak gol balasan lewat situasi sepak pojok menit 83.
Game on laga berlanjut ke perpanjangan waktu. Baru saja kick-off dimulai Atep berhasil melakukan placing memaksimalkan through pass Konate.
Tendangan Atep ke sudut kiri gawang Achmad Kurniawan untuk membawa Persib berbalik unggul 2-1.
Di babak kedua babak perpanjangan waktu, Konate berhasil memaksimalkan kesalahan back pass Alfarizi yang terlalu pelan kepada Achmad Kurniawan.
Konate menceploskan bola ke gawang Arema, gol tersebut menandakan game over untuk Singo Edan.
Hingga wasit Handri Kristanto meniup peluit panjang skor 3-1 untuk Persib berhak melajut ke final menghadapi Persipura Jayapura pada 7 November.
https://bola.kompas.com/read/2022/11/04/13400088/hari-ini-persib-bandung-tundukkan-arema-cronus-di-semifinal-isl-2014