SURABAYA, KOMPAS.com - Persebaya Surabaya harus menjalani tiga derita akibat kerusuhan yang terjadi seusai laga melawan RANS Nusantara FC di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 15 September 2022.
Derita pertama adalah denda 100 juta rupiah yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat insiden yang terjadi pada pekan ke-10 Liga 1 2022-2023 itu.
Keputusan denda tertuang dalam surat bernomor 055/L1/SK/KD-PSSI/IX/2022 terkait tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton.
Persebaya terbukti bersalah dengan melanggar kode disiplin PSSI tahun 2018 karena suporternya melakukan pelemparan air minuman dari tribune, masing-masing 8 buah dan 9 buah, pada menit ke-72 dan ke-89.
Setelah pertandingan, beberapa suporter Persebaya kemudian melompat pagar pembatas tribune dan masuk ke dalam area lapangan.
Derita kedua adalah hukuman bertanding tanpa penonton sebanyak lima pertandingan kandang, yakni melawan Barito Putera (pekan ke-12), Persik Kediri (pekan ke-14), Persis Solo (pekan ke-16), Persikabo 1973 (pekan ke-18) dan Bhayangkara FC (pekan ke-20).
Larangan ini juga tertuang bersama denda yang diturunkan oleh Komdis PSSI.
Sejauh ini laga kandang Persebaya rata-rata dihadiri sekitar 16.000 penonton setiap pertandingan kandang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Jika dikalikan dengan harga tiket ekonomi dan lima kali larangan laga kandang tanpa penonton, kerugian dari pendapatan tiket ditaksir mencapai 6 miliar rupiah.
Jumlah kerugian tersebut bisa lebih banyak karena beberapa laga punya gengsi tersendiri sehingga menarik animo pendukung yang lebih banyak.
"Jumlah tersebut hasil akumulasi dari biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan stadion dan beberapa infrastruktur, ditambah membayar denda, hingga benefit ke sponsor yang tidak bisa di-deliver akibat larangan kehadiran penonton di laga home," terangnya.
Derita ketiga Persebaya adalah mengeluarkan biaya untuk melakukan perbaikan Stadion Gelora Delta.
Perbaikan ini merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab manajemen yang menyanggupi tuntutan dari pihak Pemkot Sidoarjo.
Persebaya dituntut memperbaiki seluruh kerusakan sesegera mungkin supaya stadion bisa segera siap digunakan kembali.
Stadion Gelora Delta digunakan sebagai markas Deltras Sidoarjo mengarungi Liga 2 2022.
"Persebaya telah memulai pengerjaan stadion GDS pasca kericuhan saat lawan RANS Nusantara FC," ujar Ram Surahman selaku sekretaris Persebaya.
"Kami telah komunikasi dengan pihak pengelola stadion, Dispora, Manajemen dan Panpel Deltras. Insya Allah sebelum laga Deltras vs Kalteng pada 30 September mendatang, pengerjaan tuntas," imbuhnya.
Pendukung fanatik Persebaya itu melakukan penggalangan dana untuk membantu biaya perbaikan.
Hasil penggalangan dana mencapai Rp 51.861.927 dan diserahkan langsung kepada manajemen Persebaya Jumat (24/9/2022) lalu.
Penggalangan dana ini juga menjadi simbol pertanggung jawaban atas reaksi di luar kendali yang mengakibatkan kerugian untuk Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Manajemen pun memberikan apresiasi terhadap inisiatif para Bonek.
"Persebaya juga menyampaikan terimakasih pada teman-teman Bonek yg lakukan penggalangan dana untuk perbaikan GDS," ujar pria yang biasa disapa Ram tersebut.
"Semoga kejadian pahit seperti ini tidak lagi terulang," pungkasnya diakhiri dengan jargon "Salam Satu Nyali, Wani".
https://bola.kompas.com/read/2022/09/26/05400068/tiga-derita-persebaya-akibat-kerusuhan-pada-laga-pekan-ke-10-liga-1