Tim berjulukan Pesut Etam tersebut kalah 0-1 dari Arema FC di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (14/7/2022) malam.
Pertandingan berlangsung dengan tempo dan intensitas tinggi. Wasit Fariq Hitaba sampai harus menghentikan pertandingan 39 kali akibat pelanggaran yang dilakukan kedua tim.
Beberapa keputusan wasit jadi sorotan pada partai final turnamen pramusim bergengsi tersebut. Ada banyak pengamatan yang kurang jeli dan keputusan yang keliru dari pengadil lapangan.
Namun, pelatih Borneo FC Milomir Seslija enggan berkomentar banyak soal keputusan wasit yang merugikan tim.
“Saya tidak akan bicara banyak soal wasit. Jadi ya sudah lah, biarkan saja,” ucap pelatih berlisensi UEFA Pro.
“Kalaupun ada ekspresi kami di bench soal keputusan wasit, itu karena kami memang tidak setuju. Tapi saya tidak akan berkomentar lebih banyak,” ucapnya lagi.
Ia bersama staf pelatih tampak beberapa kali geram dengan keputusan wasit. Mereka sampai harus berdiri dari tempat duduknya dan memprotes keputusan wasit.
Ia memilih fokus pada penampilan pemain dan tim lawan saja. Menurutnya, hal itu yang berpengaruh banyak pada hasil pertandingan.
Apalagi dengan posisi Borneo FC yang menelan kekalahan, ia tidak ingin terlihat seperti menyalahkan wasit.
“Saya rasa, saya tidak bisa memberikan alasan apapun soal wasit kekalahan kami,” kata pelatih asal Bosnia.
Milomir Seslija menjelaskan, kesalahan mengambil keputusan wajar terjadi dalam sepak bola. Terutama ketika bermain dalam laga sangat keras dan bertajuk partai final, ada tekanan yang berbeda.
“Terkadang di final beberapa orang melakukan kesalahan,” pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2022/07/15/12420578/final-piala-presiden-2022-milomir-seslija-enggan-komentari-kepemimpinan-wasit