Arema FC Vs PSM Makassar di Piala Presiden 2022, Kans Unjuk Gigi Striker Lokal

MALANG, KOMPAS.com - Arema FC akan menjalani laga perdana babak penyisihan Grup D Piala Presiden 2022 melawan PSM Makassar, di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (11/6/2022) malam.

Namun, hingga menjelang kick-off pertandingan kontra PSM Makassar, belum ada kabar pasti mengenai kedatangan penyerang asing Arema FC yang baru.

Padahal, sempat berembus berita bahwa penyerang asing Arema FC tidak lama lagi akan merapat dalam waktu dekat ini.

Alhasil, karena belum ada kepastian soal kehadiran bomber asing, Singo Edan bakal mengandalkan penyerang lokal saat melakoni laga penyisihan Grup Piala Presiden 2022.

Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, sama sekali tidak khawatir dengan kondisi ini. Sebab, meskipun tanpa penyerang asing, ia sangat percaya dengan kualitas lini serang Arema FC saat ini.

"Kami akan selalu fokus dengan yang tersedia di tim. Sekalipun pemain asing tidak datang, saya tidak khawatir soal itu," tutur pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut.

Eduardo Almeida justru heran mengapa publik begitu terobsesi dengan kehadiran penyerang asing Arema FC.

Padahal, beberapa waktu lalu, kelangkaan striker lokal yang mumpuni menjadi isu hangat yang dibicarakan.

Seharusnya, menurut Eduardo Almedia, keterlambatan kedatangan striker asing Arema FC justru menjadi hal yang bagus.

Sebab, kini pemain yang lain, terutama pilar lokal, punya banyak waktu untuk unjuk gigi.

"Agak lucu ya, kadang orang-orang selalu bilang Indonesia perlu striker lokal. Lalu, saat kami punya kesempatan memainkan striker lokal, lalu malah bertanya-tanya soal pemain asing," kata mantan pelatih Semen Padang tersebut.

"Berikan waktu kepada pemain-pemain itu untuk menampilkan yang terbaik. Jadi, saya tidak melihat masalah apa pun jika tidak bermain dengan striker asing. Mari bersabar."

"Kita harus pahami bahwa saat ini ada momen yang tepat untuk Dedik (Setiawan), Bramntio (Ramadhan), Hanis (Sagara) menunjukkan kapasitasnya. Jadi bukan masalah buat saya," kata Eduardo Almeida mengakhiri.