AC Milan besutan Stefano Pioli tengah serius mempersiapkan diri menuju laga krusial penentu gelar juara Liga Italia 2021-2022 di markas Sassuolo, Mapei Stadium, Minggu (22/5/2022) pukul 23.00 WIB.
Minimal satu poin tambahan dibutuhkan AC Milan dari lawatan ke Sassuolo untuk mengunci gelar Serie A Liga Italia 2021-2022, sekaligus mengubur asa sang pesaing di jalur juara, Inter Milan.
AC Milan kini memuncaki klasemen Serie A Liga Italia 2021-2022 dengan raihan 83 angka. Tim berjulukan Il Rossoneri (Si Merah-Hitam) berjarak dua poin dari Inter Milan yang memburu di peringkat kedua.
Pada momen-momen krusial seperti sekarang, AC Milan tentu membutuhkan fokus dan ketenangan.
Paolo Maldini, Direktur Teknik AC Milan sekaligus legenda klub beralias Rossoneri tersebut, jelas sangat paham situasi yang dihadapi pasukan arahan Stefano Pioli saat ini.
Seperti dilansir dari situs resmi AC Milan, dukungan moral diberikan langsung Paolo Maldini via kehadirannya dalam sesi latihan Rossoneri hari Jumat (20/5/2022).
Maldini hadir langsung di Milanello, sentra latihan AC Milan, bersama Direktur Olahraga klub, Ricky Massara.
Bukan kali ini saja duo Maldini-Massara, memantau langsung proses latihan AC Milan arahan Pioli. Milanello diketahui adalah salah satu tempat favorit mereka untuk melalui hari.
“Paolo Maldini adalah pemimpin yang begitu hadir, dia ada di sana setiap hari di sesi latihan,” kata Olivier Giroud dalam sebuah interviu dengan L’Equipe yang disarikan oleh Sempre Milan beberapa pekan silam.
Bukan rahasia lagi bahwa Maldini adalah “bandiera” alias bendera atau simbol Milan.
Sebelum bekerja sebagai Direktur Teknik, Maldini dikenal sebagai salah satu kapten terbaik AC Milan. Ia membela panji Rossoneri dari 1984 sampai 2009 dengan raihan 7 gelar juara Serie A dan 5 titel Liga Champions.
Sosok Maldini adalah orang terbaik untuk memberikan pelajaran berharga sekaligus inspirasi bagi pasukan arahan Stefano Pioli.
Pasalnya, Maldini sang “bandiera” tahu betul rasanya jadi juara pada pekan terakhir Serie A yang penuh dengan ketegangan.
Dari tujuh scudetto Maldini bersama Milan, dua di antaranya dipastikan pada pekan penghabisan kompetisi, persisnya pada 1988 dan 1999.
Sebagai informasi, gelar pada 1988 itu adalah scudetto pertama Maldini bersama Milan. Sementara titel pada 1999 merupakan scudetto perdana sang “bandiera” sebagai kapten Rossoneri.
Pada 1988, AC Milan berhasil memastikan diri menjadi juara Serie A usai bermain imbang 1-1 di markas Como. Hasil seri sudah cukup lantaran di tempat lain, juara bertahan Napoli yang masih dibela Diego Maradona, takluk dari Sampdoria.
Sementara pada 1999, Maldini yang menyandang ban kapten AC Milan melangsungkan pesta juara di kandang Perugia, Renato Curi.
AC Milan kala itu mengunci scudetto via kemenangan 2-1 atas Perugia pada 23 Mei 1999.
Pencapaian yang terasa begitu dramatis, mengingat sepanjang musim Liga Italia 1998-1999 yang masih diikuti 18 tim, AC Milan nyaris tak pernah berada di peringkat pertama.
Posisi puncak klasemen Serie A 1998-1999 baru mulai diduduki Maldini pada pekan ke-33 alias satu pekan jelang putaran penutup kompetisi!
https://bola.kompas.com/read/2022/05/21/05450088/maldini-dampingi-latihan-ac-milan--pelajaran-berharga-dari-sang-bandiera-