KOMPAS.com - Spirit Pazza Inter alias “Inter Gila”memberikan tekanan besar untuk AC Milan di jalur juara Serie A. Rossoneri masih harus berurusan dengan memori hitam bernama “Fatal Verona”.
Inter Milan sementara menggusur AC Milan dari puncak klasemen Liga Italia 2021-2022 usai menang dramatis atas Empoli 4-2 di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (7/5/2022).
Sempat ketinggalan 0-2 gara-gara gol Andrea Pinamonti (5’) dan Kristjan Asllani (28’), Inter Milan bangkit dan membalas via aksi “bunuh diri” Simone Romagnoli (40’), serta torehan Lautaro Martinez (45’, 64’) dan Alexis Sanchez (90+4’).
Spirit Pazza Inter (Inter Gila) begitu terlihat dalam duel kontra Empoli. Pasukan asuhan Simone Inzaghi menampilkan comeback alias kebangkitan epik yang sekaligus mengaduk-aduk emosi publik Giuseppe Meazza.
“Hal yang bagus adalah tim tidak menyerah. Kebangkitan ini merepresentasikan dorongan kepercayaan diri yang besar,” kata Simone Inzaghi usai duel versus Empoli.
Tak seperti sang pendahulu Antonio Conte, Simone Inzaghi mengaku rela timnya dikaitkan lagi dengan jargon “Pazza Inter (Inter gila)”.
Selama melatih Inter, Conte melarang anak asuhnya dan fan menyanyikan lagu “Pazza Inter Amala”.
Conte tak mau melihat spirit Pazza Inter (Inter gila) menular kepada anak asuhnya. Ia enggan menyaksikan tim yang labil, meledak-ledak, dan jauh dari konsisten.
Di lain sisi, Simone Inzaghi membuka tangan lebar-lebar kepada jargon “Pazza Inter”.
Simone Inzaghi menyoroti keberhasilan Inter asuhannya menuntaskan sejumlah dahaga panjang musim ini.
“Ini adalah tim yang memenangi Supercoppa setelah 11 tahun, mencapai fase gugur Liga Champions setelah 11 tahun dan Coppa Italia setelah 12 tahun. Jika ini gila, kami tidak keberatan!” ujar Simone Inzaghi usai duel melawan Udinese beberapa waktu lalu.
Apa pun itu, spirit Pazza Inter kini memberikan tekanan hebat untuk sang tetangga sekaligus rival di jalur juara, AC Milan.
Pekan ke-36 Serie A, kompetisi kasta tertinggi Liga Italia musim 2021-2022, memunculkan tantangan berat bagi AC Milan.
AC Milan akan memulai duel pekan ke-36 versus Hellas Verona, Senin (9/5/2022) dini hari pukul 01.45 WIB dengan tahu bahwa Inter Milan menduduki posisi puncak.
Dengan demikian, AC Milan wajib menang jika mereka ingin mengambil kembali status sebagai capolista alias pemimpin klasemen Serie A.
Menang di markas Verona, Stadion Marcantonio Bentegodi, bukanlah perkara mudah di situasi penuh tekanan seperti sekarang.
Ada hambatan psikologis yang perlu digebah tim beralias I Rossoneri (Si Merah-Hitam) itu, dan “La Fatal Verona” adalah salah satunya.
Verona adalah klub yang memicu sejumlah lembar berisikan memori hitam di buku sejarah AC Milan.
Sebutan “Fatal Verona” untuk klub tetangga Chievo Verona itu tak lahir begitu saja.
Verona merupakan tim yang bertanggung jawab langsung terhadap kegagalan AC Milan meraih scudetto pada 1973 dan 1990.
AC Milan secara tragis gagal menyabet scudetto pada 1973 usai kalah 3-5 dari Verona pada pekan pamungkas Serie A! Titel juara akhirnya melayang ke tangan Juventus.
Fatal Verona kembali menyakiti Milan pada 1990. Rossoneri kalah 1-2 dalam laga tandang ke Verona ketika kompetisi Liga Italia tinggal menyisakan sepekan lagi.
Gelar juara Liga Italia 1989-1990 pun terbang ke pelukan Diego Maradona yang kala itu menjadi andalan Napoli.
https://bola.kompas.com/read/2022/05/07/13000078/persaingan-juara-serie-a--ac-milan-ditekan-inter-gila-dan-memori-hitam-fatal