KOMPAS.com - Bhayangkara FC menghadapi Persita Tangerang pada laga perdana Seri 3 pekan ke-12 Liga 1 2021-2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (18/11/2021) sore.
Bhayangkara FC turun dengan status pemuncak klasemen sekaligus tim kandidat terkuat juara Liga 1 2021-2022. Tim berjuluk The Guardian itu kokoh di puncak klasemen sejak pekan kelima.
Sementara itu, Persita Tangerang masih berkutat di papan tengah dengan performa yang naik turun setiap pertandingannya.
Meskipun demikian, ada banyak alasan bagi Bhayangkara FC untuk tidak meremehkan Persita Tangerang.
Berikut lima alasan yang membuat Bhayangkara FC wajib mewaspadai Persita Tangerang.
Pernah Dikalahkan Sekali Saat Uji Coba
Kedua tim memang tidak pernah riwayat bertemu dalam pertandingan resmi. Namun, mereka pernah bertemu dalam laga uji coba yang dilakukan pada 19 September 2020 lalu.
Pada saat itu, Widodo Cahyono Putro berhasil membawa timnya menang 1-0 melalui gol dari Chandra Waskito.
Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, mengatakan hasil tersebut tidak bisa menjadi patokan. Sebab, kala itu tim belum selengkap saat ini dan dalam level pertandingan yang berbeda.
"Uji coba yang kemarin sudah tidak relevan karena itu sudah lama terjadi. Selain itu, sekarang situasinya adalah liga. Kedua tim akan sama-sama berjuang keras untuk mendapatkan poin," ujar pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster.
Komposisi yang Tidak Bisa Diremehkan
Dari segi komposisi, Persita kalah jauh dari Bhayangkara FC yang bermaterikan pemain-pemain bintang kelas wahid di Liga 1.
Persita Tangerang masih menggunakan fondasi tim finalis Liga 2 2019 yang ditambah dengan pemain akademi serta dilengkapi dengan tenaga pemain kelas dua Liga Indonesia dan tenaga asing yang masih "hijau" di Indonesia.
Meskipun demikian, kekuatan Persita bukan terletak pada kemampuan individu pemainnya, tetapi tim secara kolektivitas.
Persita pun sudah membuktikannya berulang kali, meskipun kalah dari beberapa aspek tetapi secara permainan, tim asuhan Widodo Cahyono Putro ini bisa mengimbangi Persib Bandung, Bali United, Persija Jakarta, dan Arema FC.
Padahal, tim-tim tersebut terkenal dengan pemain-pemain bintangnya.
Sinyal bahaya ini pun sudah ditangkap Paul Munster. Dia memastikan Bhayangkara FC tidak akan lengah.
"Persita adalah tim yang bagus, mereka berhasil memetik kemenangan dan berhasil imbang melawan tim-tim besar," ujar pelatih asal Irlandia Utara itu.
"Jadi, Persita adalah tim yang bagus, kami jangan sampai meremehkan karena kekuatan mereka ada pada kolektivitas timnya," ucapnya.
Rutin Mencetak Gol Setiap Laga
Soal hasil Persita memang naik turun, tetapi nyaris di setiap laga yang dijalani, Pendekar Cisadane selalu rutin mencetak gol.
Irsyad Maulana dkk hanya absen mencetak gol saat tumbang di tangan PSM Makassar pada pekan ke-10. Sisanya minimal mencetak satu gol walaupun berakhir dengan kekalahan maupun imbang.
Persita juga menjadi tim yang mematahkan rekor clean sheet Arema FC dan kipernya Adilson Maringa. Padahal, sebelumnya ada lima tim di lima pekan berbeda yang gagal menembus kokohnya pertahanan Singo Edan.
Sejauh ini, Persita sudah mengemas 15 gol dari 11 laga yang mereka jalani. Jumlah tersebut bukanlah yang terbanyak, tetapi di atas rata-rata yang bisa ditorehkan tim Liga 1.
Kehadiran Sosok Widodo Cahyono Putro
Harus diakui, performa yang ditunjukkan Persita tidak lepas dari tangan dingin Widodo Cahyono Putro.
Di bawah asuhan pelatih asal Cilacap itu, Persita menjelma dari tim promosi menjadi penjegal para raksasa.
Dengan komposisi pemain yang nyaris tanpa label bintang, dia mampu menciptakan sebuah tim yang sering menjadi batu sandungan tim-tim papan atas.
Bisa dibilang laga nanti akan menjadi pertarungan taktik dan strategi antara Widodo Cahyono Putro dan Paul Munster.
Semakin Kuat Saat Menghadapi Tim Besar
Persita selalu mampu menunjukkan peningkatan mental dan performa saat menghadapi tim-tim besar.
Mereka berhasil menang 1-0 melawan Persipura Jayapura di pekan pertama, yang merupakan kemenangan pertama di mereka kembali ke Liga 1.
Persita juga membuat kewalahan Persib Bandung dan Bali United dan nyaris memaksa laga berakhir dengan imbang.
Sayangnya, lini belakang memiliki masalah konsentrasi yang menyebabkan kecolongan di akhir laga sehingga laga berakhir dengan kekalahan tipis 1-2, baik melawan Persib dan Bali United.
Mental pantang menyerah juga Persita tunjukkan saat menahan imbang Arema FC 2-2.
Padahal pada laga tersebut Pendekar Cisadane dua kali tertinggal.
Tentunya motivasi Persita Tangerang bisa naik berlipat-lipat untuk mengalahkan Bhayangkara FC mengingat statusnya sebagai tim bintang pemuncak klasemen.
https://bola.kompas.com/read/2021/11/18/15141368/5-alasan-yang-buat-bhayangkara-fc-harus-waspadai-persita-tangerang