KOMPAS.com - Kota Roma terlihat antusias dengan pagelaran Euro 2020 yang bakal bergulir pada Sabtu (12/6/2021) dini hari WIB. Hal tersebut dilaporkan oleh kontributor KOMPAS, Antonius Agnandito, langsung dari ibu kota Italia tersebut.
Stadion Olimpiade Roma akan jadi venue laga pembuka Piala Eropa 2020 antara Timnas Turki dan Timnas Italia.
Pasukan Roberto Mancini datang ke turnamen dengan modal besar setelah tak terkalahkan dalam 27 laga terakhir.
Mereka juga akan datang ke turnamen ini untuk membayar lunas kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018.
Turki pun bukan lawan sembarangan dengan beberapa pemain yang mapan di liga-liga top Eropa.
Sebut saja nama Merih Demiral (Juventus), Caglar Soyuncu serta Cengiz Under (Leicester), Hakan Calhanoglu (Milan), sampai striker gaek Burak Wilmaz (Lille).
Laga ini plus fakta bahwa turnamen harus ditunda setahun akibat pandemi virus corona membuat antusiasme warga membludak jelang laga.
"Fans bola dan warga Italia di sini sangat antusias dengan pagelaran Euro 2020 karena Roma menjadi salah satu tuan rumahnya," ujar kontributor KOMPAS di Roma Italia, Antonius Agnandito.
"Secara aspek sepak bola, Italia merupakan negara dengan budaya sepak bola sangat kental."
Pria yang akrab disapa Anind ini juga mengatakan kegagalan Azzurri lolos ke Rusia 2018 membuat turnamen ini penuh bumbu bagi warga lokal.
"Pada 2018, Italia gagal ke Piala Dunia Rusia tetapi tim sekarang jauh lebih baik. Mereka melewati 27 pertandingan terakhir tanpa pernah kalah."
"Banyak bumbu-bumbu yang menaikkan antusiasme setiap laga. Warga Italia punya ekspektasi tinggi untuk tim nasionalnya," ujar pria yang tengah belajar di Universita Cattolica del Sacro Cuore di kota Milan tersebut.
"Selain dari sudut pandang sepak bola, adanya Euro 2020 diharapkan banyak warga dan juga Pemerintah Italia untuk membawa dampak positif ke perekonomian lokal setelah sempat stagnan karena adanya covid dan lockdown."
Hal ini juga membuat Euro 2020 tidak maksimal secara penyelenggaraan. Namun, hal tersebut tak sepenuhnya menyurutkan semangat para warga lokal.
"Memang dengan diberlakukannya larangan bepergian dan protokol Covid-19 ada sedikit kekecewaan karena dampak ekonominya tidak maksimal," ujarnya lagi.
"Akan tetapi, suasana dan mood warga secara umum positif."
"Di jalan tadi saya sempat melihat orang-orang bawa bendera Italia."
Terakhir, Anind juga berbicara mengenai kondisi Italia yang memang belum sepenuhnya terhindar dari Covid-19.
"Daerah-daerah di Italia sendiri terbagi berdasarkan zona, ada zona merah, zona kuning dll," ujarnya lagi.
"Roma sendiri merupakan daerah kuning. Tentunya ada beberapa batasan-batasan."
"Salah satunya adalah Stadion Olimpico dibatasi kapasitas jadi hanya 25 persen maksimum," ujar pria yang tengah mengambil jurusan Hubungan Internasional tersebut.
"Demi mengakomodasi fans yang tidak bisa menonton langsung ada fan zone dan football village di beberapa titik di kota roma."
"Salah satu yang terbesar ada di Piazza del Popolo dengan kapasitas 1600 fans."
https://bola.kompas.com/read/2021/06/11/22055608/laporan-langsung-dari-roma-jelang-turki-vs-italia-antusiasme-warga-sambut-piala