Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal Penting dan Menarik Seputar European Super League

Isu ini mulai memanas setelah 12 tim elite Eropa dikabarkan sudah menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi dalam European Super League.

Adapun 12 tim yang kemudian disebut sebagai klub pendiri itu berasal dari tiga negara berbeda, yakni Inggris, Spanyol, dan Italia.

Inggris menjadi penyumbang tim terbanyak setelah enam klub yaitu Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur, disebut telah menyepakati rancangan European Super League.

Sementara itu, terdapat tiga klub dari Spanyol yaitu Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid.

Adapun tiga tim sisanya berasal dari Italia, yakni AC Milan, Inter Milan, dan Juventus.

Diperkirakan tiga klub lagi akan bergabung menjelang musim perdana European Super League, yang dikabarkan segera berlangsung.

Raksasa Jerman, Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund, tidak termasuk ke dalam deretan klub yang menyepakati rancangan European Super League.

Begitu juga dengan klub kaya raya asal Perancis, Paris Saint-Germain (PSG).

Melansir Sky Sports, berikut lima hal penting dan menarik seputar European Super League:

1. Mengapa wacana European Super League terjadi sekarang?

Wacana mengenai European Super League atau Liga Super Eropa sebenarnya sudah terdengar sejak lama.

Namun, wacana tersebut kembali menguat menyusul adanya pandemi Covid-19 yang berpengaruh pada industri sepak bola Eropa.

Klub-klub yang terlibat mengatakan bahwa pembentukan European Super League terjadi karena pandemi Covid-19 telah mempercepat ketidakstabilan model ekonomi sepak bola di Benua Biru.

Oleh karena itu, selama beberapa tahun, para klub pendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas dan intensitas kompetisi Eropa yang ada sepanjang musim.

Para pendiri juga ingin menciptakan format kompetisi yang bisa membuat klub dan pemain-pemain top Eropa bersaing secara teratur.

"Pandemi telah menunjukkan bahwa visi strategis dan pendekatan komersial yang berkelanjutan diperlukan untuk meningkatkan nilai dan dukungan demi kepentingan seluruh piramida sepak bola Eropa," demikian pernyataan yang disampaikan para klub pendiri, Senin (19/4/2021).

2. Bagaimana format European Super League?

Dijelaskan bahwa European Super League akan diikuti oleh 20 tim peserta dengan rincian 15 tim pendiri dan lima tim lain yang bergantung dari hasil kualifikasi tahunan.

Artinya, 15 tim pendiri dipastikan terbebas dari degradasi, sedangkan lima tim lainnya akan berganti setiap musim, bergantung pada pencapaian musim sebelumnya.

Sebanyak 20 tim itu kemudian akan dibagi ke dalam dua grup untuk memainkan pertandingan kandang-tandang. Selanjutnya, tiga tim teratas dari masing-masing grup bakal lolos secara otomatis ke perempat final.

Adapun dua slot perempat final yang tersisa akan diperebutkan oleh penghuni peringkat keempat dan kelima dari masing-masing grup dengan memainkan dua leg play-off.

Mulai perempat final, pertandingan European Super League tetap menggunakan format kandang-tandang hingga tersisa dua tim finalis.

Di partai puncak atau final, dae tim tersisa akan memainkan pertandingan tunggal (bukan kandang-tandang) di tempat netral.

Keseluruhan jadwal European Super League bakal dimainkan setiap tengah pekan, seperti Liga Champions, dengan seluruh peserta tetap bermain di liga domestik masing-masing.

3. Bagaimana European Super League dibiayai?

Sekitar 5 miliar dollar AS (setara Rp 72,9 triliun) siap dikucurkan oleh bank Amerika Serkat, JP Morgan, untuk membiayai European Super League.

Nantinya, klub-klub pendiri juga akan menerima sejumlah 3,5 miliar euro (setara Rp 60,9 triliun) untuk mendukung rencana investasi infrastruktur dan mengimbangi dampak pandemi Covid-19.

4. Apa yang terjadi selanjutnya?

Para klub pendiri mengatakan bahwa mereka berniat mengadakan diskusi dengan UEFA dan FIFA untuk bekerja sama menyukseskan European Super League.

"Kami berharap dapat mengadakan diskusi dengan UEFA dan FIFA untuk bekerja sama dan memberikan hasil terbaik, demi liga baru dan sepak bola secara keseluruhan."

Namun, UEFA dan FIFA sejauh ini menentang wacana European Super League.

Mereka menilai adanya European Super League bisa mengancam integritas liga domestik dan Eropa.

UEFA dan FIFA bahkan bersikap tegas dengan menyiapkan beberapa sanksi kepada klub dan para pemain yang tampil di European Super League.

5. Apa akibat mengikuti European Super League?

Sebagai contoh, di bawah aturan Premier League, setiap klub harus mendapatkan persetujuan tertulis dari dewan liga jika ingin mengikuti kompetisi selain Liga Champions, Liga Europa, Piala FA, Community Shield, Piala Liga Inggris, atau kompetisi lain yang disetujui oleh asosiasi sepak bola negara (FA).

Berdasarkan peraturan tersebut, setiap pemain yang mengikuti European Super League (kompetisi yang belum disahkan) berisiko tidak bisa bermain di kompetisi UEFA dan FIFA, termasuk kejuaraan Eropa dan Piala Dunia.

Pada bulan Januari, FIFA telah mengatakan bahwa liga yang memisahkan diri tidak akan diakui.

Selanjutnya, klub atau pemain manapun yang terlibat dalam kompetisi seperti itu tidak akan diizinkan berpartisipasi dalam kompetisi apa pun yang diselenggarakan oleh FIFA atau konfederasi masing-masing.

https://bola.kompas.com/read/2021/04/19/14400078/5-hal-penting-dan-menarik-seputar-european-super-league

Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke