KOMPAS.com - Setidaknya ada lima fakta menarik dari laga Manchester United vs AC Milan pada leg pertama babak 16 besar Liga Europa 2020-2021.
Pertandingan leg pertama Man United vs AC Milan digelar di Stadion Old Trafford, Kamis (11/3/2021) atau Jumat dini hari WIB.
Tidak ada pemenang dalam duel antara dua tim berjuluk Setan Merah itu. Man United dan AC Milan bermain sama kuat 1-1.
The Red Devils unggul lebih dulu pada menit ke-50 lewat sundulan pemain 18 tahun, Amad Diallo.
Gol Diallo seperti bakal menjadi pembeda dalam laga ini sebelum akhirnya dibuyarkan AC Milan pada masa injury time babak kedua.
Il Diavolo Rosso mencetak gol pada menit ke-90+2 melalui tandukan bek tengah mereka, Simon Kjaer.
Man United dan AC Milan akan kembali berduel pada leg kedua babak 16 besar Liga Europa, pekan depan.
AC Milan gantian menjamu Man United di Stadion San Siro, Kamis (18/3/2021) atau Jumat dini hari WIB.
Rossoneri hanya membutuhkan minimal hasil imbang tanpa gol untuk memastikan satu tempat di perempat final Liga Europa.
Sementara, Man United harus menang atau seri dengan mencetak lebih dari satu gol (2-2, 3-3, dan seterusnya) untuk bisa lolos.
Sebelum membahas leg kedua lebih jauh, KOMPAS.com merangkum beberapa fakta menarik dari duel pertama antara Man United dan AC Milan.
Melansir Opta dan Squawka, berikut lima fakta pertandingan Man United vs AC Milan:
1. AC Milan alergi tim Inggris, kecuali Arsenal
AC Milan hanya meraih satu kemenangan dalam 12 laga terakhir mereka melawan tim Inggris di kompetisi Eropa (4 imbang, 7 kalah).
Satu-satunya kemenangan AC Milan atas wakil Inggris terjadi pada babak 16 besar Liga Champions 2011-2012 (leg pertama). Rossoneri menghancurkan Arsenal 4-0.
Amad Diallo menjadi pemain non-Inggris termuda yang pernah mencetak gol di kompetisi Eropa unruk Man United. Usia Diallo saat mencetak gol ke gawang AC Milan adalah 18 tahun dan 243 hari.
4. Man United gagap hadapi bola mati
Masing-masing dari tiga kebobolan terakhir Man United kala berlaga di Old Trafford pada semua kompetisi berasal dari situasi bola mati.
Kali terakhir merasakan situasi tersebut pada Liga Champions musim 2018-2019. Kala itu, Man United tersingkir di perempat final setelah menelan kekalahan kandang pada leg pertama.
https://bola.kompas.com/read/2021/03/12/07000048/5-fakta-man-united-vs-ac-milan-rossoneri-alergi-tim-inggris-kecuali-arsenal