Adapun Maldini dan Maradona pernah menjadi rival pada medio 1980-1990an.
Maldini kala itu tampil untuk AC Milan, sedangkan Maradona bermain di bawah bendera Napoli.
Melansir Football Italia, persaingan antara AC Milan dan Napoli mulai terasa pada akhir 1980an, hingga awal 1990an.
Sejak musim 1986-1987 sampai 1989-1990, AC Milan satu kali meraih trofi Liga Italia, sedangkan Napoli dua kali.
Pada periode tersebut, Paolo Maldini mengaku kerap mendapat tugas untuk menjaga pergerakan Maradona.
Maldini mengatakan bahwa itu adalah tugas yang mustahil.
Menurut Maldini, sangat sulit menjaga, apalagi menghentikan Maradona.
Tak jarang dia harus melakukan pelanggaran untuk membendung kecepatan pemain legendaris asal Argentina tersebut.
Maldini pun merasa malu ketika mengingat momen-momen itu.
Terlebih, saat Maldini melihat video yang menunjukkan beberapa pelanggaran keras dirinya terhadap Maradona.
Maldini mengungkapkan perasaan malu itu menjelang laga Lille vs AC Milan di Liga Europa, Jumat (27/11/2020) dini hari WIB.
"Anda tidak bisa menangkapnya," kata Maldini kepada Telefoot, dikutip dari laman Football Italia.
"Saya berada di sampingnya dalam penghargaan Hall of Fame Serie A dan pihak penyelenggara menunjukkan beberapa rekaman kami bersama," ucap Maldini.
"Saya selalu menganggap diri saya bek yang sangat sportif, tetapi saya harus mengakui bahwa dalam video-video itu, saya melakukan beberapa pelanggaran mengerikan kepadanya."
"Akan tetapi, itu hanya akan terjadi karena dia selalu mengantisipasi saya. Oleh karena itu, saya sering terlambat," ujar Maldini.
"Dia sangat cepat dan mendapatkan banyak tekel sepanjang kariernya, sepanjang pertandingan. Saya merasa malu dan meminta maaf kepadanya setelah klip itu."
"Saya juga menyadari lebih dari yang saya ingat, betapa cepatnya dia mengontrol bola dan mengubah arah. Dia benar-benar luar biasa," tutur Maldini mengakhiri.
Cerita dari Maldini memperkaya kisah di balik perjalanan karier Maradona.
Saat ini, Maradona telah berpulang. Dia dilaporkan meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB dalam usia 60 tahun.
Berdarkan hasil otopsi yang dilaporkan media Argentina, La Nacion, Maradona meninggal dunia karena kegagalan jantung kronis.
Kondisi itu kemudian membuat Diego Maradona mengalami edema (penumpukan cairan) akut di paru-paru.
https://bola.kompas.com/read/2020/11/27/07200058/maldini-kenang-momen-memalukan-setelah-dibuat-kewalahan-oleh-maradona