Klub berjuluk Blaugarana itu baru memetik dua kemenangan dari enam laga yang sudah mereka mainkan.
Partai-partai sisanya berakhir dengan dua kekalahan dan dua kali imbang.
Dengan demikian, Barcelona kini baru mengoleksi delapan poin dan tertahan di peringkat ke-12 klasemen Liga Spanyol.
Mereka tertinggal delapan poin dari sang rival, Real Madrid, yang tengah menduduki peringkat kedua klasemen.
Marca menulis, awal buruk Barcelona terjadi karena anak asuh Ronald Koeman kerap menyia-nyiakan peluang depan gawang lawan.
Hal itu tampak dari empat laga terakhir Barcelona di pentas Liga Spanyol, ketika mereka gagal memetik kemenangan.
Pada laga kontra Sevilla, data Opta dari WhoScored mencatat Barcelona hanya mampu mencetak satu gol dari 12 total tembakan.
Selanjutnya, mereka gagal membukukan gol saat bersua Getafe. Lionel Messi dkk padahal mencatatkan 7 tembakan pada laga tersebut.
Sementara itu, kala bersua Real Madrid, mereka mencetak satu gol saat berhasil melancarkan 10 tembakan.
Terakhir, Barcelona mampu mencatatkan 25 tembakan ketika bersua Alaves. Namun, mereka hanya bisa membukukan satu gol.
Statistik tersebut bukan satu-satunya alasan yang bisa menjelaskan awal buruk Barcelona musim ini. Mereka memiliki catatan buruk lain.
Pada empat laga terakhir di Liga Spanyol, Barcelona selalu kebobolan lebih dulu.
Catatan itu seolah menjadi kutukan bagi Blaugarana. Sebab, mereka belum pernah memetik kemenangan ketika kebobolan lebih dulu.
Pencapaian terbaik Barcelona saat kebobolan lebih dulu adalah seri, yakni ketika bersua Sevilla (1-1) dan Alaves (1-1).
Barcelona menderita kekalahan ketika menghadapi Getafe (0-1) dan Real Madrid (1-3).
https://bola.kompas.com/read/2020/11/02/21400018/kutukan-di-balik-awal-buruk-barcelona-gagal-menang-saat-kebobolan-lebih-dulu