Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Pemain Berusia Matang Istimewa di Tengah Dominasi Pemain Muda Persebaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Kedatangan Aji Santoso sebagai pelatih kepala mengubah wajah Persebaya Surabaya menjadi tim dengan deretan pemain muda berkualitas.

Dengan dominasi pemain berusia 20-25 tahun, Persebaya Surabaya menjadi tim dengan rata-rata usia pemain termuda.

Tercatat ada 16 pemain berusia 25 tahun ke bawah, tujuh di antaranya merupakan pemain U-20.

Lebih mengesankan lagi, hampir seluruh pemain U-20 merupakan produk akademi Persebaya Surabaya.

Beberapa di antaranya sudah punya banyak pengalaman seperti Rachmat irianto dan Muhammad Supriadi.

Saking tingginya dominasi pemain muda, hanya ada 5 pemain yang berusia 30 tahun ke atas di Persebaya.

Kelima pemain ini tidak hanya hadir sebagai pelengkap. Kehadiran mereka menjadi sinergi yang apik, dan mampu mengeluarkan potensi maksimal dari gerbong pemain muda Persebaya Surabaya.

1. Zoubairou Garba (34 tahun)

Keputusan mendatangkan Zoubairou Garba sempat menjadi perbincangan, khususnya dari kalangan Bonek.

Pasalnya, bek kelahiran 20 Oktober 1985 tersebut datang dengan usia yang sudah tidak muda.

Kehadirannya pun mencolok di tengah Hansamu Yama, Afir Satria, Rachmat Irianto, dan Rizki Ridho yang jauh di bawah usianya.

Namun, Aji Santoso punya pertimbangan lain. Pelatih asal Malang tersebut mengatakan butuh bek berpengalaman yang bisa diandalkan.

Pasalnya, bek-bek muda Persebaya Surabaya merupakan langganan timnas, baik senior maupun kelompok usia, seperti Hansamu Yama, Rachmat Irianto dan Rizky Ridho.

Selain itu, dengan kematangan yang dimiliki, Zoubairou Garba juga diharapkan mampu membagikan pengalaman serta memacu motivasi untuk saling bersaing.

2. Rendi Irwan (32 tahun)

Sejak bergabung kembali pada tahun 2017, Rendi Irwan begitu melekat Persebaya Surabaya.

Sosoknya akan selalu dikenang berkat kesuksesannya sebagai kapten yang membawa Persebaya juara Liga 2 2017, sekaligus mengantarkan Bajul Ijo ke habitat aslinya di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Dari segi performa, gelandang serang kelahiran 26 April 1988 itu juga masih sangat prima.

Pada usianya yang sudah masuk kepala tiga, dia masih beringas mengejar kesempatan mencari posisi di tim utama.

Kerja kerasnya membuat Aji Santoso dipertahankan Rendi Irwan saat mengarungi Liga 1 2020.

3. Patrich Wanggai (32 tahun)

Keputusan untuk merekrut Patrich Wanggai menjadi salah satu berita yang paling menggemparkan bursa transfer Liga 1 awal musim ini.

Namun, Aji Santoso bergeming. Dia yakin Patrich bakal menjadi senjata tempur yang kuat untuk Bajul Ijo.

Musim lalu, pemain kelahiran 27 Juli 1988 tersebut membela Kalteng Putra dengan catatan 7 gol 4 assist dari 27 pertandingan.

Dengan catatan tersebut, dia gagal menyelamatkan laskar Isen Mulang dari degradasi.

Patrich Wanggai dikenal sebagai pemain temperamental dan memiliki masalah dengan kedisiplinan.

Hal itu membuat publik semakin mempertanyakan keputusan Aji Santoso mendatangan pemain berlabel Bad Boy tersebut.

Tetapi, Aji Santoso tetap merasa ‘Si Bad Boy’ bakal menjadi amunisi yang pas untuk melengkapi serangan tempur Persebaya Surabaya.

4. Rivki Mokodompit (31 tahun)

Rivki Mokodompit datang mengisi kekosongan yang ditinggalkan Miswar Saputra hijrah ke PSM Makassar.

Kedatangan kiper kelahiran 5 Desember 1988 tersebut sempat mendatangkan keraguan.

Namun, perlahan Rivki membuktikan dirinya layak untuk menjaga mistar gawang Persebaya.

Pada debut pertama, Rivki berhasil mengantarkan Persebaya Surabaya merengkuh juara pramusim Piala Gubernur Jatim 2020.

Kesuksesan tersebut pula yang membuat Shin Tae-yong memberikannya kesempatan untuk mengikuti pemusatan latihan timnas senior.

5. David Da Silva (30 tahun)

Sepertinya tidak perlu dijabarkan lagi mengapa pemain kelahiran 12 November 1989 ini dipertahankan Persebaya Surabaya.

Kepiawaiannya mencetak gol menjadikan David Da Silva sebagai "jimat kesuksesan" Persebaya Surabaya dalam setiap pertandingan.

David Da Silva kini menjalani musim ketiganya bersama Persebaya Surabaya.

Dia pertama kali bergabung dengan Persebaya pada musim 2018 dan langsung menjadi primadona dengan torehan 20 gol dan 3 assist dari 23 penampilannya di Liga 1.

Bonek sempat dibuat patah hati lantaran pemain yang dijuluki Cak Gundul ini memutuskan hijrah ke Liga Korea Selatan bersama Pohang Steelers pada awal musim 2019.

Namun, pada putaran kedua, David kembali dan mengakhiri musim 2019 dengan 14 gol dan 3 assist dari 17 pertandingan.

Raihan tersebut berhasil membuat Persebaya Surabaya finis sebagai runner-up. Padahal, sepanjang kompetisi, Persebaya banyak berkutat di papan tengah.

https://bola.kompas.com/read/2020/08/07/11000038/5-pemain-berusia-matang-istimewa-di-tengah-dominasi-pemain-muda-persebaya

Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke