Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sosok di Balik Otak Genius Juergen Klopp dalam Membawa Liverpool Juara

Pasalnya, para penggemar Liverpool harus menantikan selama 30 tahun untuk melihat klub kesayangan mereka kembali mengangkat trofi Premier League.

Sebelum itu, Klopp juga berhasil membawa The Reds meraih treble gelar internasional dalam setahun.

Liverpool berhasil menjadi juara Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub pada 2019.

Dengan prestasi yang diraih, Juergen Klopp mendapat banyak pujian karena dianggap mampu mengangkat kembali wajah Liverpool sebagai klub besar.

Namun, di balik kegeniusan Juergen Klopp, terdapat sosok yang mampu menerapkan visi misi pelatih asal Jerman itu untuk membawa Liverpool jadi tim juara musim ini.

Sosok yang mendukung Juergen Klopp memoles Liverpool adalah Zeljko Buvac, Peter Krawietz, dan Pep Ljinders.

Ketiga orang tersebut adalah orang-orang yang berada di balik layar Liverpool bersama dengan Klopp.

Awal perjalanannya, Klopp datang ke Anfield bersama dengan Buvac dan Krawietz.

Ketiganya memang dikenal sebagai tiga serangkai yang selalu bekerja bersama dalam satu klub.

Klopp beserta dua rekannya tersebut pernah bekerja bersama saat ketiganya masih menangani klub Jerman, FS Mainz dan Borussia Dortmund.

Buvac lebih dikenal sebagai "otak" dari Klopp berkat keahliannya dalam hal menyusun detail taktik yang akan digunakan oleh The Reds.

Sementara itu, Krawietz dikenal sebagai "mata" dari Klopp karena kemampuannya dalam menganalisis pertandingan dan kemampuan lawan.

Kinerja tiga serangkai tersebut terbukti ampuh setelah pada musim pertama Klopp di Liverpool, tim asuhannya mampu lolos ke babak final Liga Europa.

Semusim berselang, tepatnya pada 2016-2017, kolaborasi ketiga orang hebat itu kembali membuahkan hasil dengan membawa Liverpool finis di peringkat empat besar.

Kegilaan Klopp dan dua rekannya semakin terlihat setelah pada musim 2017-2018 mampu membawa Liverpool lolos ke babak final Liga Champions.

Namun, Jordan Henderson dkk harus mengakui keunggulan Real Madrid di laga final.

Bak gayung bersambut, kekalahan Liverpool di final Liga Champions rupanya hasil dari perpisahan Klopp dengan Buvac.

Tanpa alasan yang jelas, hubungan kerja sama antara Klopp dan Buvac harus berakhir pada April 2018.

Pada awal musim 2018-2019, Klopp mulai mencari pengganti untuk mengisi posisi Buvac.

Pilihan pun jatuh ke seorang pria asal Belanda bernama Pep Ljinders.

Ljinders sebenarnya bukan orang baru di Liverpool.

Ljinders sendiri pernah bekerja sebagai asisten pelatih Liverpool saat Brendan Rodgers masih menjadi pelatih.

Akan tetapi, pria 37 tahun itu sempat pulang ke kampung halaman untuk melatih NEC Nijmegen.

Sebelum menjadi asisten pelatih Klopp pun, Ljinders sudah menempati posisi lain di Liverpool.

Kemampuan Ljinders dalam hal taktis rupanya tak kalah dengan Buvac.

Buktinya, pada musim pertama Ljinders bekerja sama dengan Klopp, mereka langsung membawa Liverpool menjuarai Liga Champions.

Bahkan, The Reds juga mampu menjuarai Piala Dunia Antarklub dan Piala Super Eropa.

Musim ini, kolaborasi Klopp, Ljinders, dan Krawietz kembali membuahkan hasil manis.

Liverpool berhasil meraih gelar Liga Inggris pertama mereka dalam format Premier League.

Gelar ini juga sekaligus memutus puasa gelar Liga Inggris Liverpool selama 30 tahun setelah terakhir mencapainya pada musim 1989-1990. (Muhammad Xaki Fajrul Haq)

https://bola.kompas.com/read/2020/06/28/15000028/sosok-di-balik-otak-genius-juergen-klopp-dalam-membawa-liverpool-juara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke