Laga itu terjadi ketika Rooney masih bermain untuk Everton, tepatnya pada pekan kedua Liga Inggris musim 2017-2018.
Duel antara Everton dan Manchester City itu digelar di Stadion Etihad, 21 Agustus 2017.
Man City yang tampil dengan motivasi penuh setelah pada musim sebelumnya gagal membawa pulang trofi, harus puas dengan hasil imbang 1-1.
Skuad asuhan Guardiola bahkan tertinggal lebih dulu lewat gol pembuka Rooney pada menit ke-35.
Adapun Man City yang bertindak sebagai tuan rumah baru bisa menyamakan kedudukan lewat gol Raheem Sterling ketika waktu normal tinggal menyisakan delapan menit.
Hasil imbang yang dipetik Everton dari markas Man City dianggap Rooney sebagai suatu keberhasilan.
Dia merasa berhasil merepotkan pasukan Pep Guardiola dengan rencana yang telah sang pelatih, Ronald Koeman rencanakan sejak awal.
"Hasil dari komunikasi antar-pemain yang terjalin dengan baik bisa berakhir luar biasa," kata Rooney, dikutip dari Manchester Evening News.
"Bersama Everton, 2017, kami pergi ke Stadion Etihad dan bermain dengan formasi 4-2-2-2," imbuh dia.
"Rencana kami adalah membiarkan Manchester City menguasai bola di sisi kiri dan kanan lapangan. Kami memadati sisi tengah, menjaga agar mereka tidak menyerang dengan mengirim umpan ke kotak penalti kami," tutur Rooney menjelaskan.
Kendati merasa berhasil menahan gempuran Manchester City, Rooney mengaku bahwa laga tersebut merupakan salah satu permainan terberat dalam kariernya.
Rooney mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya harus menjaga konsentrasi sepanjang laga.
"Itu adalah salah satu dari 90 menit terberat yang pernah saya mainkan. Mereka terus menekan. Kami harus berkonsentrasi dan terus menjaga komunikasi," ujarnya.
"Anda tahu? Jika satu pemain melakukan kesalahan, kami bisa berakhir dalam masalah dan kebobolan empat atau lima gol," ucap pencetak gol terbanyak sepanjang masa Manchester United itu.
https://bola.kompas.com/read/2020/05/23/03200028/rooney-kenang-satu-laga-yang-bikin-guardiola-frustrasi-di-man-city