Sebelumnya, laga Liga Korea Selatan antara FC Seoul dan Gwangju FC di Seoul World Cup Stadium dilangsungkan tanpa penonton karena protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona, Selasa (19/5/2020).
Namun, langkah FC Seoul mengganti kehadiran suporter dengan menaken boneka seks menjadi sorotan.
Dikutip dari BBC Sports, Kamis (21/5/2020), FC Seoul menempatkan 30 maneken di tribune.
Terkait hal itu, klub mengatakan mereka tidak tahu bahwa boneka itu adalah produk dewasa dan meminta maaf pada Selasa (19/5/2020).
Namun, hal itu tak menyurutkan K-League, penyelenggara Liga Korea Selatan, untuk memberikan denda kepada FC Seoul.
FC Seoul terkena denda 100 juta won atau sekitar Rp 1,196 miliar.
"Insiden ini sangat menghina dan melukai penggemar wanita dan keluarga," demikian pernyataan K-League, dikutip dari BBC Sports.
K-League menambahkan bahwa klub telah melakukan "kesalahan serius" dengan tidak melepas boneka seks sebelum pertandingan.
K-League merupakan kompetisi sepak bola pertama yang kembali di tengah pandemi virus corona.
Prosedur kesehatan dan keamanan mengharuskan laga-laga berlangsung dengan "pintu tertutup".
FC Seoul mencoba mengakali kondisi sepi penonton ini dengan menghadirkan lebih dari satu lusin maneken yang ternyata diketahui merupakan boneka seks.
Hal ini pertama diangkat oleh para fans di media sosial yang mempunyai kecurigaan bahwa boneka-boneka tersebut bukan maneken yang biasa ditemui di toko-toko baju.
Ternyata, salah satu maneken tersebut mengangkat spanduk yang menunjukkan nama-nama produsen peralatan mainan orang dewasa dan model-model yang menjadi inspirasi boneka tersebut.
Kontroversi ini bahkan sampai mengalahkan berita kemenangan 1-0 FC Seoul dan klub sampai mengeluarkan rilis untuk meminta maaf.
https://bola.kompas.com/read/2020/05/21/09590008/pasang-boneka-seks-di-tribune-klub-korea-didenda-rp-1-196-miliar