Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

RB Depok FC, Menolak Disebut Halu dan Dibayang-bayangi Denda Maksimal 2 Miliar Rupiah

KOMPAS.com - Pihak RB Depok FC mengaku tidak "halu" alias berhalusinasi dalam keseriusan mereka mendirikan klub tersebut. Namun, langkah calon tim Liga 3 ini masih terganjal beberapa syarat penting.

Pihak RB Depok FC mengaku "sangat serius" dalam mempersiapkan segala aspek yang diperlukan untuk membangun klub mulai dari Liga 3 dengan target menembus Liga 1 pada 2024.

"Kami ini sangat serius, tidak sehalu yang diperkirakan banyak orang. Kami sangat serius mempersiapkan hal ini," tutur Diddy Kurniawan selaku Humas RB Depok FC dalam sesi IG Live bersama BolaSport.com pada Selasa (28/4/2020).

"Kalau dibilang halu ya buktinya kami ada dan siap untuk di Liga 3. Media sosial kami ramai walau tak pernah beli followers. Dari awal kami selalu sangat terbuka. Tidak ada yang ditutupi dan tak perlu berspekulasi macam-macam. Kami tidak ada niat buruk."

"Kami sudah berbicara dengan beberapa sponsor. Sudah terlibat 1-2 sponsor," ujarnya sembari menambahkan kalau tim tengah mengonsolidasi barisan suporter, manajemen, dan kesekretariatan.

Diddy mengatakan telah berkomunikasi dengan pemerintah Depok dan mendapat dukungan dari sekolah-sekolah swasta di kota penyokong Jakarta tersebut.

"Komunikasi dengan pemerintah Depok sangat bagus, kami menawarkan tidak hanya tim sepak bola tetapi pembinaan sepak bola jangka panjang," ujarnya sembari mengatakan bahwa tim telah mengadakan open PO (pre-order) jersey dengan jumlah peminat ia sebut mencapai 3000 orang. 

Diddy dan RB Depok FC mengatakan bahwa mereka punya Visi 2024.

"Kami ingin, dengan gaya kepemimpinan ala Red Bull, mendorong setiap tahun untuk naik kasta," tuturnya.

"Pada prinsipnya, klub yang dibangun swasta yang ingin mengembangkan bakat siswa-siswanya. Role model manajemen klub ala Red Bull, memulai dari bawah dengan pemain akademi. Mencontoh spirit mereka."

Namun, ia juga mengakui bahwa tim terus mencari legitimasi, salah satunya legalitas badan hukum yang merupakan syarat untuk akuisisi klub walau ia yakin "1000 persen" timnya akan berpartisipasi di Liga 3.

Klub juga mengaku tengah bernegosiasi dengan pihak Red Bull Austria dan Indonesia perihal penggunaan nama mereka.

Selama diskusi berjalan, Diddy mengutarakan pihaknya tak ingin memakai nama Red Bull dalam penyebutan klub ke depannya serta telah mengganti logo klub pada acara launching.

"Sejauh ini tidak ada kaitan program apapun dengan Red Bull Indonesia tetapi tidak menutup kemungkinan jika ke depan ada kerjasama," tuturnya.

"Oleh karena itu, kami sekarang memakai nama RB Depok FC."

"Yang jelas sekarang kami menunjukkan bahwa ada perhatian dan animo masyarakat ketika membawa brand Red Bull. Nanti, kami serahkan lagi ke mereka," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, pihak Red Bull Indonesia menjawab pertanyaan salah satu komentar di akun @RedBullIndo perihal RB DEpok FC.

Red Bull Indonesia menjelaskan bahwa mereka senang bahwa program sepak bola Red Bull memiliki begitu banyak penggemar di Indonesia.

Akan tetapi, Red Bull Indonesia menegaskan bahwa perusahaannya tidak memiliki keterkaitan dengan RB Depok FC.

"Perlu kami tegaskan bahwa kami tidak pernah memiliki keterkaitan apapun dengan team yang dimaksud (Red Bull Depok FC)," kata Red Bull Indonesia seperti dilansir oleh BolaSport.com dari Instagram resminya.

Kompas.com berupaya mendapatkan klarifikasi langsung dari pihak Red Bull Indonesia. Akan tetapi, sejauh ini kami belum mendapatkan jawaban setelah menghubungi melalui email dan juga direct message lewat media sosial.

Klarifikasi ini penting karena sikap Red Bull Indonesia akan menentukan arah legitimasi klub.

Jika pembuatan tim dilakukan tanpa seizin RB pusat, hal tersebut dapat dikategorikan sebuah pelanggaran terhadap merek terkenal yang sudah ada dan mendunia.

Hal tersebut disampaikan oleh Chitto Chumbhadrika, seorang pengacara dari Chitto Cumbhadrika & Lawyers.

"Sudah seharusnya kedua pihak terkait mengadakan pembicaraan terlebih dahulu. Kita harus melihat pendapat Red Bull Indoensia seperti apa. Posisi mereka bagaimana? Marah atau tidak? Harus ada tanggapan resmi dari RBI," tutur Ketua Bidang Hukum dan Regulasi Asosiasi Industri Pakaian dan Peralatan Olahraga Indonesia tersebut kepada Kompas.com.

Pihak Red Bull Indonesia pun bisa tetap mengejar RB Depok FC walau mereka telah mengganti logo dan menggeser nama klub menjadi hanya RB Depok FC dan bukan Red Bull Depok FC seperti pada awalnya.

"Perbedaan sedikit, tetapi tetap menyerupai ataupun identik dari suatu objek merek di mata hukum tetaplah merupakan suatu pelanggaran. Jadi, memang harus hati-hati dalam membuat atau menggunakan suatu merek, apalagi merek tersebut sangat identik dengan merek yang sudah ada dan terkenal," ujarnya.

Namun, ia juga mengatakan bahwa hal ini semua tergantung kepada pihak Red Bull.

"Karena ini hukum perdata kalau orang yang bersangkutan tidak mempermasalahkan atau tidak merasa dirugikan, kenapa yang lain ribet?" ujarnya lagi.

Apabila dipermasalahkan dan terbukti bersalah, hukuman paling berat jika melanggar hak cipta adalah penghentian segala perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut plus denda yang tidak sedikit.

"Penyelesaian sengketa dalam perdata ada di pasal 83 UU Merek yaitu gugatan ganti rugi dan penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek. Lalu, untuk Pasal 100 terdapat ketentuan pidana dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak 2 miliar rupiah," tuturnya.

Terlepas dari izin ke pihak Red Bull, RB Depok FC juga tak dapat serta merta langsung memakai nama tersebut apabila dapat berkompetisi di Liga 3.

"Kalau akuisisi namanya tidak otomatis RB Depok, baru di Kongres tahunan yang akan datang namanya bisa diganti apabila mendapat persetujuan," seperti disampaikan oleh Tonny Apriantono, Ketua Asprov Jabar, kepada Kompas.com.

Ia pun mengutarakan bahwa hingga kini pihaknya belum menerima permintaan resmi dari RB Depok FC perihal keanggotaan.

"Secara resmi kami belum pernah menerima surat permohonan. Sebelum ke Asprov mereka harus komunikasi dengan Askot Depok terlebih dulu," tuturnya.

RB Depok FC terus mengundang perhatian kalangan sepak bola Tanah Air sejak pertama muncul ke permukaan. Namanya yang berkaitan dengan klub-klub besar Eropa seperti Red Bull Leipzig (Jerman) dan Red Bull Salzburg (Austria) tentu menarik perhatian.

Sejauh ini, akun Instagram resmi @RBDepokFC telah memiliki 12 ribu lebih pengikut dan tim telah mengadakan peluncuran resmi, walau sederhana, pada akhir pekan kemarin.

Sebagian besar dari mereka tentu langsung tertarik dengan klub ini karena familiar dengan penampilan beberapa mantan bintang RB Salzburg seperti Sadio Mane, Takumi Minanimo, dan Erling Braut Haaland.

https://bola.kompas.com/read/2020/04/29/19500018/rb-depok-fc-menolak-disebut-halu-dan-dibayang-bayangi-denda-maksimal-2-miliar

Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke