Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berulang Tahun ke-38, Kaka Jadi Manusia Peraih Ballon d'Or Terakhir Sebelum Dominasi CR7 dan Messi

Pria bernama lengkap Ricardo Izecson Dos Santos Leite itu dikenal sebagai salah satu pesepak bola tersukses dari Negeri Samba.

Hal tersebut terbukti lewat prestasi yang ia ukir selama 17 tahun berkarier di dunia sepak bola profesional.

Nama Kaka mulai bersinar sejak berusia 19 tahun, tepatnya ketika ia melakoni musim debut bersama tim senior Sao Paulo (2001).

Dilansir dari Bleacher Report, ia langsung membukukan 12 gol dari 27 penampilan pada musim perdananya.

Selain itu, dia juga mengantarkan Sao Paulo menjuarai turnemen bertajuk "Torneio Rio-Sao Paulo" atau kompetisi lokal yang hanya diikuti klub asal Sao Paulo dan Rio de Janeiro.

Dalam partai final, Kaka tampil sebagai pemain pengganti. Namun, dia hanya membutuhkan dua menit untuk mencetak sepasang gol dan memberikan kemenangan 2-1 atas Botafogo.

Penampilan impresif Kaka bersama Sao Paulo berhasil menarik minat AC Milan, yang kemudian resmi mendatangkannya pada Agustus 2003.

Bersama klub berjuluk I Rossoneri, nama Kaka semakin dikenal dan dipandang dunia.

Dia berhasil merengkuh gelar juara Liga Italia pada musim perdananya bersama AC Milan.

Kala itu, dia berkontobusi lewat sumbangan 10 gol dan delapan assist dari 30 penampilan di Serie A, kasta tertinggi Liga Italia 2003-2004.

Seiring berjalannya waktu, Kaka terus membuktikan kualitasnya. Dia menjelma sebagai sosok krusial di lini tengah AC Milan.

Puncak kariernya terjadi pada 2007 ketika ia membawa AC Milan menjuarai Liga Champions.

Kaka memiliki peran penting dalam perjalanan menuju gelar paling bergengsi di Benua Eropa itu.

Dia berhasil membukukan 10 gol dan tiga assist dari 13 penampilan di Liga Champions musim 2006-2007.

Salah satu assist ia catatkan kala melakoni partai final kontra Liverpool, 23 Mei 2007. Laga tersebut berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan.

Tidak berhenti di situ, pada tahun yang sama, dia dinobatkan sebagai pemain terbaik versi FIFA dan berhasil merengkuh trofi Ballon d'Or.

Menariknya, Kaka merupakan manusia peraih Ballon d'Or terakhir sebelum dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.

Setelah Kaka, tidak ada pesepak bola lain yang mampu menandingi dominasi kedua pemain tersebut.

"Ronaldinho, Cristiano (Ronaldo), Messi dan saya adalah satu-satunya pemenang Ballon d'Or yang masih bermain," ucap Kaka, dikutip dari Bleacher Report (18/9/2015).

"Ini membuat saya bangga untuk berdiri bersama para pemain hebat ini, dan menjadi pemain terakhir yang memenangkan penghargaan sebelum Messi dan Ronaldo," jelas Kaka.

"Anda bisa mengatakan bahwa saya adalah pemenang Ballon d'Or terakhir yang dilahirkan di planet ini," ujar Kaka sambil berkelakar.

Dominasi Ronaldo dan Messi dalam persaingan menuju trofi Ballon d'Or terjadi selama 10 tahun.

Pemain asal Kroasia, Luka Modric, menjadi pesepak bola yang berhasil mematahkan dominasi tersebut.

Dia berhasil merengkuh gelar individu paling bergengsi itu pada 2018, setelah tampil apik bersama Real Madrid dan timnas Kroasia di Piala Dunia 2018.

Namun, kondisi itu hanya bertahan satu tahun. Selanjutnya, Messi kembali membawa pulang trofi Ballon d'Or edisi 2019.

https://bola.kompas.com/read/2020/04/23/18000028/berulang-tahun-ke-38-kaka-jadi-manusia-peraih-ballon-d-or-terakhir-sebelum

Terkini Lainnya

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke