Berdasarkan surat keputusan PSSI, setiap tim diberikan hak untuk mengubah kontrak pemain dengan kewajiban hanya membawar 25 persen dari kontrak pemain.
Kebijakan tersebut berlaku selama masa force majeure yang ditetapkan, yakni bulan Maret, April, Mei, dan Juni.
Keputusan tersebut adalah jawaban PSSI atas tuntutan dispensasi oleh klub atas penghentian kompetisi Liga 1 2020 hingga 29 Mei mendatang.
Menanggapi hal tersebut, Aji Santoso menilai keputusan tersebut sudah ideal bagi Persebaya Surabaya.
"Menurut saya, itu cukup ideal 25 persen, kecuali gajian di bulan Maret menurut saya tetap 100 persen karena kami sudah melakukan latihan lebih dari 15 kali," kata pelatih asal Malang tersebut.
Aji Santoso sendiri mengaku sepakat dengan poin-poin keputusan yang diberlakukan PSSI mulai 27 Maret kemarin, termasuk penghentian kompetisi hingga dua bulan ke depan.
"Kami bisa memahami situasi ini, yang jelas kami akan taat mengikuti aturan yang diputuskan federasi," katanya.
Aji mengatakan akan segera melakukan koordinasi lanjutan bersama pengurus untuk menanggapi surat keputusan yang baru sekaligus membahas langkah selanjutnya.
Sementara itu, untuk pemain, Aji Santoso tetap memberlakukan latihan secara mandiri di rumah.
Dia juga memberikan imbauan agar anak asuhnya berkontribusi dengan menjadi role model masyarakat untuk menanggulangi corona.
"Latihan tetap, yang penting ada latihan individual training. Saya sampaikan untuk membantu pemerintah mengatasi corona dengan cara stay at home. Kalau urgent banget tidak usah keluar," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2020/03/29/14200078/komentar-aji-santoso-terkait-force-majeure-liga-1-2020