Ia merasa masih banyak nama lain yang layak masuk dalam kandidat peraih penghargaan tersebut.
“Saya baru mendengar berita ini, pastinya saya tidak menyangka karena menurut saya banyak pemain yang lebih baik dari saya. Tetapi saya sangat bersyukur sekali bisa masuk nomine,” kata pemain asal Palu tersebut.
Pada usianya yang sudah masuk 34 tahun, Fadhil memang memasang target pribadi, target dalam tim.
Fadhil ingin mengantarkan Serdadu Tridatu, julukan Bali United, merengkuh gelar juara, yang berhasil ia realisasikan.
Sementara itu target menjadi pemain terbaik sama sekali tidak masuk dalam angan-angannya. Tak pelak ia kaget ketika namanya tercantum dalam daftar nomine.
“Alhamdulillah sudah juara masuk nomine pula, sudah sangat bersyukur. Tetapi kalau rezeki dapat pengharagaan pemain terbaik itu nikmat dari Allah," ujarnya.
"Saya hanya bisa bersyukur dan berterimakasih kepada seluruh suporter, manajemen, pelatih, teman-teman dan orang-orang yang telah memilih saya.”
PT LIB (Liga Indoneisa Baru) mengumumkan ada tiga nomine untuk pemain terbaik, yakni Fadhil Sausu (Bali United), Makan Konate (Arema FC) dan Renan Da Silva (Borneo FC).
Dalam katagori ini, Fadhil menjadi satu-satunya pemain lokal yang masuk kandidat.
“Saya tahu dua teman pemain asing punya kualitas semua dan semua orang tahu mereka pemain-pemain asing terbaik di Liga Indonesia," ungkapnya.
Selain pemain terbaik ada tiga penghargaan lain yang akan diberikan PT LIB yakni pelatih terbaik, pemain muda terbaik dan juga gol terbaik.
https://bola.kompas.com/read/2019/12/19/12220088/fadhil-sausu-kaget-masuk-nomine-pemain-terbaik-liga-1-2019