Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Fakta Juara Liga 2 2019, Persik Kediri

GIANYAR, KOMPAS.com -Persik Kediri menobatkan diri sebagai juara Liga 2 musim 2019. 

Macan Putih, julukan Persik Kediri, menjadi juara Liga 2 2019 seusai mengalahkan Persita Tangerang, Senin (25/11/2019) di Stadion I Wayan Dipta. 

Keberhasilan itu memperpanjang catatan sejarah Persik di persepakbolaan Indonesia.

Banyak cerita mengiringi perjalanan tim kesayangan Persikmania tersebut pada Liga 2 2019.

Berikut 7 hal perjalanan Persik Kediri pada kompetisi Liga 2 2019: 

1. Tuntutan legalitas

Tahun lalu suporter Persikmania sempat menuntut legalitas dari Persik Kediri.

Tuntutan tersebut sebagai bukti kecintaan Persikmania terhadap timnya yang tak ingin Persik hidup tanpa legalitas.

Akhirnya, tuntutan itu terbayar tuntas. Persik terdaftar di Kemenkumham dan telah disyahkan di Kongres Bali, Januari 2019 lalu. 

Status itu membuat klub sangat terbuka bagi siapa pun yang ingin menjadi investor atau sponsor resmi. 

2. Promosi 2 tahun beruntun 

Sejak terdegradasi ke Liga 3 pada 2017, Persik Kediri langsung bangkit. Banyak perubahan signifikan dilakukan.

Manajemen diisi orang-orang muda dan tim pelatih menggaet pemain muda berkualitas yang kebanyakan asli Kediri.

Hal itu langsung berdampak positif. Mereka lolos ke Liga 2 sebagai kampiun Liga 3 2018 dan tahun ini kembali ke kasta teratas. Padahal, pada Liga 2 2019, target realistis manajemen adalah bertahan.

Prestasi itu seolah deja vu bagi Persik yang pernah melakukan hal serupa saat menjuarai Divisi 1 pada 2002 dan berlanjut menjadi juara Divisi Utama pada 2003 sebagai tim berstatus promosi.

3. Ada Pemain yang bertahan sejak terdegradasi

Tidak semua tim memiliki pemain yang setia saat tim dalam kondisi terpuruk. Namun, beruntung bagi Persik Kediri, sebanyak 10 pemain tetap bertahan sejak terdegradasi ke Liga 3. 

Mereka adalah Septian Bagaskara, Galih Akbar, Risna Prahalabenta, Alek Van Djin, Yusuf, Rudi Foler Towoliu, Mohammad Fahat, Adi Eko Jayanto, Alfian, dan Handoyo.

Mereka memilih berjuang mengembalikkan Persik ke kasta tertinggi mengabaikan tawaran dari klub-klub lain yang mungkin lebih mapan ketimbang.

4. Hanya 3 pemain senior

Dihuni mayoritas darah muda, manajemen Persik Kediri melengkapi skuad dengan pemain senior. Mereka mengontrak Faris Aditama, Juan Revi, dan Wimba Sutan.

Pemain muda dan senior saling melengkapi yang bisa ngemong sehingga tim bisa menyatu dan memiliki kesolidan tanpa ada gap.

Para senior di Persik memberikan peran penting untuk meningkatkan kematangan mentalitas pemain muda.

5. Setor 2 pemain ke Timnas Indonesia

Kegemilangan Persik Kediri sebagai juara Liga 3 musim lalu, berdampak pada pemanggilan sejumlah pilarnya untuk memperkuat timnas.

Selama Liga 2 2019 bergulir, Septian Bagaskara dan pemain belakang Dodi Alek van Djin berkesempatan untuk seleksi di timnas U-23 Indonesia asuhan Indra Sjafri.

Mereka berdua juga masuk dalam deretan pemain yang sering dipanggil untuk mengikuti Training Center yang diproyeksi untuk Sea Games 2019 di Filipina.

Namun, Septian Satria Bagaskara mengalami cedera engkel dan harus operasi. Adapun Alex Van Djin menjadi bagian timnas Indonesia di SEA Games 2019 .

6. Pergantian pelatih jelang kompetisi Liga 2 2019

Sebelum menjadi Juara Liga 2, Persik Kediri ditimpa oleh konflik internal yang berujung pada pergantian pelatih kepala kurang dari satu pekan jelang kick-off kompetisi.

Saat persiapan LIga 2 2019, Persik Kediri sudah dilatih Nasal Mustofa. Namun, serangkaian hasil buruk dalam uji coba dan desakan suporter, dia pun memutuskan mundur.

Manajemen lantas mengontrak Budiarjo Thalib selama setahun untuk menjadi pelatih jelang Liga 2 2019 bergulir.

Racikan pelatih budiarjo Thalib yang memadukan permainan keras ala Makassar dan gaya ala Kediri membuat Persik musim ini enak dilihat secara permainan dan berujung pada keberhasilan.

7. Julukan Los Merenges

Ada hal unik yang dilakukan oleh Persik Kediri jelang bergulirnya Liga 2 2019.

Sejak Liga 2 2019 berlangsung Persik Kediri membuat julukan Los Merenges yang cukup populer di antara para pendukungnya.

Sekilas julukan itu mirip Real Madrid, yakni Los Merengues. Namun, kata 'Los Merenges' adalah versi pelesetannya yang berasal dari bahasa Jawa.

Merenges dalam bahasa Indonesia adalah tersenyum. Julukan itu untuk memotivasi tim dalam keadaan apa pun. 

https://bola.kompas.com/read/2019/11/27/07300008/7-fakta-juara-liga-2-2019-persik-kediri-

Terkini Lainnya

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke