Akibat Memberontak, Gaji Pemain Napoli Dipotong 25 Persen

KOMPAS.com - Akibat konflik internal berkepanjangan, Presdien Napoli, Aurelio De Laurentiis, dikabarkan bakal memotong gaji semua pemain.

Napoli sedang mengalami krisis. Berawal dari performa buruk mereka dalam beberapa laga terakhir.

Puncaknya pada 5 November 2019 lalu. Saat itu Napoli ditahan imbang 1-1 oleh RB Salzburg di ajang Liga Champions.

Selepas laga tersebut, sebagian besar pemain Napoli mogok kembali ke tempat latihan.

Sebelumnya, Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis (ADL), memerintahkan klub untuk menggelar ritiro, atau pelatihan tertutup.

Tujuannya adalah untuk menemukan titik permasalahan terkait buruknya penampilan Napoli.

Namun, perintah sang presiden itu tidak digubris pemain Napoli.

Sang pelatih, Carlo Ancelotti, juga tidak menghendaki adanya ritiro.

Pemberontakan ini pun membuat sang presiden murka.

Dilansir dari Football Italia, Sabtu (23/11/2019), ADL bakal memotong gaji semua pemain Napoli sebesar 25 persen.

Langkah itu diambil ADL sebagai hukuman untuk para pemain.

Bukan itu saja, menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport, ADL juga berencana menjual beberapa pemain yang dianggap menjadi provokator pemberontakan.

Beberapa pemain yang dimaksud adalah Kalidou Koulibaly, Allan, Lorenzo Insigne, Dries Mertens, dan Jose Callejon.

Mertens dan Callejon berpeluang dijual pada bursa transfer Januari 2020 karena kontrak mereka akan habis akhir musim ini.

Sementara itu, Koulibaly, Allan, dan Insigne, bisa dilego pada bursa transfer musim panas mendatang.

Laporan lain, dari Tuttosport, mmenyebutkan bahwa bukan hanya pemain yang bakal ditendang ADL, posisi Carlo Ancelotti pun juga terancam dalam kasus ini.

Gennaro Gattuso sudah disiapkan jika Ancelotti terdepak dari kursi kepelatihan Napoli.