Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan di Balik Gesekan Hebat Canelo Alvarez dengan Oscar De La Hoya

KOMPAS.com - Super bintang tinju asal Meksiko, Saul "Canelo" Alvarez, dikatakan tengah terlibat dalam "pergumulan kekuatan" dengan promotornya, Oscar De La Hoya, sang pemilik Golden Boy Promotions.

Berita ini mencuat jelang pertarungan Canelo Alvarez (52-1-2, 35 KO) melawan Sergey Kovalev (34-3-1, 29 KO) di kelas light heavyweight, dua kelas di atas divisi jagoan middleweight tersebut.

Canelo Alvarez vs Sergey Kovalev seharusnya menjadi duel bersejarah bagi petinju asal Guadalajara, Meksiko, tersebut.

Partai di MGM Grand, Las Vegas, Nevada, pada Sabtu (2/11/2019) tersebut bakal menjadi kesempatan bagi Canelo Alvarez untuk merengkuh gelar di empat divisi berbeda, prestasi yang bakal membuat reputasinya makin mengkilap di dunia tinju internasional.

Akan tetapi, The Athletic melaporkan bahwa hubungan Canelo Alvarez dengan Golden Boy Promotions, yang telah menjadi promotornya sejak 2010, kini retak dan belum tentu bisa diperbaiki.

Pusat dari friksi di antara keduanya adalah hubungan Alvarez dengan sang pendiri Golden Boy, Oscar De La Hoya.

"Anda bisa melihat bahwa ia tak punya loyalitas," ujar Alvarez mengenai De La Hoya seperti dikutip dari The Athletic.

"Ia senantiasa mengganti pelatih sepanjang kariernya. Ia mengganti manajer sepanjang kariernya. Tidak ada kesetiaan. Itu lah dia, kami baru melihatnya sekarang," tuturnya lagi.

Menurut Canelo, hubungannya dengan De La Hoya mulai memburuk dua tahun lalu pada waktu sekitar duelnya dengan Gennady Golovkin.

Akan tetapi, rasa frustrasinya memuncak pada musim panas ini setelah ia kehilangan gelar IBF middleweight karena Golden Boy Promotions tak bisa menegosiasikan fee dengan penantangnya, Serhiy Derevianchenko.

Pria berusia 29 tahun ini juga kesal karena De La Hoya mengkritik Eddy Reynoso, pelatihnya sejak usia 13 tahun.

Pangkal permasalahan De La Hoya dengan Reinoso datang ketika Ryan Garcia, sahabat Alvarez yang juga berlatih dengan Reynoso, hanya menerima 50.000 dollar AS dari pertandingan senilai 1 juta dollar AS.

Oscar De La Hoya mengkritik teknik bertarung yang Reynoso ajarkan ke Garcia dalam sebuah komentar Instagram yang kini telah dihapus.

Kru Alvarez melihat hal tersebut sebagai serangan murahan dan seakan lupa bahwa De La Hoya sudah mengenal Reynoso lebih dari satu dekade.

Bahkan, petarung pertama Golden Boy Promotions yang menjadi juara dunia adalah Oscar Larios, petarung binaan Eddy Reynoso.

"Satu hal yang harus saya katakan, ia sangat tidak berterima kasih," tutur Alvarez lagi. "Ia harus ingat siapa juara dunia tinju pertama Golden Boy."

"Saya orang yang sangat loyal dan kami tim yang setia. Kami masih bersama hingga saat ini."

Kritik keras ini datang saat sang petinju masih memiliki ikatan 9 sembilan pertandingan lagi dengan De La Hoya Promotions.

Salah satu hal terbesar lain yang memengaruhi hubungan di antara keduanya adalah saat Golden Boy gagal mendapatkan pertarungan bagi Alvarez pada Hari Kebangsaaan Meksiko, 16 September, salah satu hari suci bagi dunia tinju negara Amerika Tengah tersebut.

Alvarez tak bertarung pada dua dari tiga tanggal keramat terakhir tersebut.

Pertama, laga rematch-nya kontra Gennady Golovkin ditunda setelah ia mendapat skors karena darahnya positif mengandung bahan terlarang clenbutol, yang ia katakan datang dari daging tercemar saat makan di sebuah restoran di kota asalnya.

Lalu, Golden Boy tak dapat menegosiasikan fee pertandingan kontra Serhiy Derevyanchenko. Kegagalan ini berujung ke Canelo Alvarez harus rela kehilangan sabuk IBF-nya.

Padahal, IBF sempat memberi Golden Boy perpanjangan waktu untuk bernegosiasi. Derevyanchenko meminta 7 juta dollar akan tetapi promoter Alvarez tak ingin memberi lebih dari 5 juta dollar.

"Itu alasan ia sangat kesal. Tanggal tersebut selalu jadi miliknya, secara historis merupakan milik petinju terbaik asal Meksiko," ujar sumber yang dekat dengan Alvarez.

"Hal ini tak akan terjadi apabila ia punya grup yang kompeten. Apakah Anda pernah lihat petinju top lain kehilangan tanggal ini? Tidak!"

Hanya dua minggu setelah pertarungan itu batal, Derevyachenko sepakat untuk bertarung dengan Golovkin demi sabuk IBF tersebut. 

Golovkin menjadi pemenang lewat keputusan dan berhak menyabet sabuk tersebut.

"Mereka bertarung untuk sabuk yang bukan milik mereka. Saya harus memenangkan sabuk itu, bertarung demi sabuk itu," tutur Alvarez.

Respons De La Hoya dan manajemen Golden Boy yang langsung berbicara ke publik tanpa menyampaikan rasa simpati dengannya terlebih dulu juga membuat sang petinju murka.

Ke depannya, Golden Boy dikatakan masih ingin mewujudkan Alvarez vs Golovkin III. De La Hoya mengatakan bahwa pertarungan ini direncanakan untuk 2020.

Akan tetapi, Alvarez mengatakan bahwa "Oscar kerap membicarakan banyak hal yang tak masuk akal."

Alvarez mengungkapkan bahwa ia sudah hilang nafsu untuk bertarung kontra Golovkin.

"Saya telah bertarung 24 ronde dengannya, dua pertarungan. Saya mengalahkan dia, saya percaya saya lebih baik darinya. Ia tak menantang lagi bagi saya," tuturnya.

"Jika mereka menawarkan jumlah uang yang besar, mungkin kami akan bertarung untuk kali ketiga. Begitu sampai di ring, saya akan menghancurkan kariernya!"

https://bola.kompas.com/read/2019/10/31/22210008/alasan-di-balik-gesekan-hebat-canelo-alvarez-dengan-oscar-de-la-hoya

Terkini Lainnya

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke