Marco Giampaolo berada dalam sorotan tajam setelah membawa AC Milan ke dalam krisis performa awal musim ini di pentas Liga Italia.
Gianluigi Donnarumma cs terjerembap ke peringkat 16 di klasemen sementara Serie A saat laga sudah memasuki pekan keenam.
AC Milan hanya terpaut dua setrip dan unggul satu poin atas tim terdekat penghuni zona degradasi, Genoa.
Melorotnya posisi Milan kentara setelah menelan kekalahan 1-3 saat menjamu Fiorentina, Minggu (29/9/2019).
Kini Giampaolo sudah merasakan 4 kekalahan dalam 6 partai perdana sebagai pelatih baru di Serie A.
Tuntutan pemecatan pun sudah mengemuka luas di media.
Nama Andriy Shevchenko, Massimiliano Allegri, hingga pelatih yang digantikan Giampaolo, Gennaro Gattuso, muncul lagi pada bursa kandidat.
"Saya ulangi apa yang saya katakan minggu lalu. Kami yang memilih pelatih. Kami akan selalu membelanya," kata Maldini, dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.
"Kami memiliki tim yang masih muda, kami tahu telah mengambil risiko akan hal ini. Tentu saja 4 kekalahan dalam 6 partai sudah terlalu banyak, tetapi kualitas pemainan tim juga tak memuaskan," ujar eks kapten Milan dan timnas Italia tersebut.
Karena alasan itulah Maldini masih berharap Giampaolo memperbaiki segala kekurangan di tengah waktu yang mepet agar Milan segera bangkit.
Sang legenda ogah menjadikan Giampaolo sebagai kambing hitam.
"Tanggung jawab atas situasi ini harus dibagi. Ini kesalahan pemain, klub, pelatih, semua orang. Banyak pemain muda di tim ini, mereka tak bisa menanggung beban perbandingan dengan tim Milan yang berjaya pada masa lalu," ujar Maldini.
Ujung-ujungnya, Maldini berharap satu partai ke depan bisa menjadi momen kebangkitan bagi Rossoneri.
Momen tersebut tersaji ketika Milan menghadapi Genoa, Sabtu (5/10/2019).
"Saat ini mungin kami seperti tak ada jalan keluar, tetapi itu bisa ditemukan melalui kerja keras. Kami tahu bahkan situasi segelap apapun bisa berubah dalam sedetik," katanya lagi. (Beri Bagja)
https://bola.kompas.com/read/2019/09/30/11564308/maldini-tetap-bela-giampaolo-meski-ac-milan-sedang-krisis-performa