Hasil mengecewakan didapat Persebaya kala menjamu Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Persebaya ditahan imbang Arema FC dengan kedudukan akhir 2-2.
Menurut pelatih yang akrab disapa Djanur itu, Persebaya baru melakukan laga berat pada babak semifinal Piala Presiden 2019 pada Sabtu (6/4/2019) malam.
"Kami bermain 2x 45 menit dan betul-betul dalam tempo tinggi (melawan Madura United). Kemudian, kami langsung pulang malamnya," kata Djanur seusai pertandingan.
"Praktis malam itu tidak tidur dan besoknya (Minggu 7/4/2019) libur latihan. Praktis satu hari (recovery) dan itu tidak cukup," ucap Djanur.
Sementara itu, ia menilai Arema FC memiliki waktu lebih panjang untuk memulihkan kondisi pemain sehingga dalam pertandingan final leg pertama, Singo Edan mampu menahan Persebaya 2-2.
Meski Persebaya sempat dua kali unggul melalui gol Irfan Jaya di menit ke-8 dan eksekusi penalti Damian Lizio di menit ke-72, Arema selaku tim tamu selalu bisa membuat skor sama kuat melalui Hendro Siswanto (32') dan Makan Konate (78').
"Saya setuju dengan itu, mereka diuntungkan. Satu hari juga sangat berarti, apalagi kami lepas melakukan pertandingan yang cukup berat di Madura, berat sekali," tutur Djanur.
Namun, Djanur tak mau menjadikan itu sebagai alasan timnya tampil kurang maksimal. Ia mengaku akan bekerja keras agar bisa membalas hasil mengecewakan di kandang Arema FC.
Mantan pelatih Persib Bandung ini mengakui Persebaya tampil tidak dengan performa terbaik.
"Kami akan lakukan evaluasi secara menyeluruh. Ini tidak bisa dikesampingkan karena lusa kami main lagi di Malang," kata Djanur.
Arema FC gantian menjadi tuan rumah final leg kedua Piala Presiden 2019. Duel kedua tim akan tersaji di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat (12/4/2019) pukul 18.30 WIB.
https://bola.kompas.com/read/2019/04/10/13000038/persebaya-vs-arema-fc-sebab-bajul-ijo-ditahan-singo-edan