Ezra Walian Ungkapkan Rasa Syukur Bisa Bela Timnas Indonesia

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Striker tim nasional (timnas) Indonesia, Ezra Walian (19), mengutarakan rasa syukurnya seusai laga uji coba internasional kontra Myanmar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (21/3/2017).

Pertandingan tersebut dimenangi Myanmar dengan skor 3-1. Gol tim tamu dicetak oleh Maung Maung Lwin (menit ke-22), Kyaw Ko Ko (74'-pen), dan Aung Si Thu (90+2'), sedangkan gol Indonesia datang dari lesakan Ahmad Nur Hardianto (22').

Kendati tidak mengukir gol, Ezra Walian menyita perhatian suporter Indonesia saat dia dimasukkan pelatih Luis Milla pada menit ke-46 untuk menggantikan Ahmad Nur Hadianto.

Nama pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, ini disebut sekitar tiga kali oleh pendukung tim Garuda.

"Terima kasih atas dukungan semuanya. Saya dapat mewujudkan mimpi saya," kata Ezra melalui akun resmi Instagram-nya.

"Namun, mohon maaf belum dapat memberikan kemenangan. Kami akan berusaha lebih baik ke depannya," ucap Ezra.

 

????????Terimakasih atas dukungan semuanya. Saya dapat mewujudkan mimpi saya. Namun mohon maaf belim dapat meberikan kemenangan, kami akan berusaha lebih baik kedepannya. ???????????????????????? A dream come true! Played my first match for Timnas Indonesia today against Myanmar. We're sorry about the result, but promise we will do our best the next match. Thanks for all the support!! ??????????? #garudadidadaku #indonesia #timnas

A post shared by Ezra Walian (@ezrawalian) on Mar 21, 2017 at 8:24am PDT

Sebelumnya, Ezra sempat diragukan tampil dalam partai melawan Myanmar karena proses naturalisasinya hingga Senin (20/3/2017) siang belum selesai.

Akan tetapi, pada Senin malam, Ezra resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah Keppres pengajuan kewarganegaraannya ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Myanmar memang begitu mendominasi saat laga versus Indonesia. Mereka unggul dalam hal penguasaan bola (55 persen; 45 persen), total tembakan (13; 5), tembakan tepat sasaran (5; 4), hingga akurasi operan (84; 81). (Septian Tambunan)