Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Liga Inggris: "Class of 2016"

Kompas.com - 05/03/2016, 22:09 WIB


Oleh: Gita Suwondo (beIN SPORTS Football Expert)

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah klub besar akan selalu dituntut untuk berprestasi maksimal. Terutama, jika klub itu punya segudang prestasi sebelumnya dan memiliki jumlah pendukung yang sangat luar biasa di seluruh penjuru dunia.

Jadilah, sifat tidak sabaran pendukung dan ekspektasi berlebihan akan sangat mewarnai perjalanan tim tersebut, terlebih saat prestasinya menurun. Apalagi, jika faktornya adalah seorang manajer yang dianggap tidak berprestasi seperti pendahulunya.

Itulah yang melanda Manchester United dalam tiga musim belakangan ini, menyusul kepergian Sir Alex Ferguson pada pengujung musim 2012-2013.

David Moyes, sang pengganti tidak bertahan sampai satu musim. Dianggap kalah besar dengan para pemain, mantan pelatih Everton ini harus hengkang sebelum musim 2013-2014 usai.

Penggantinya sejak awal musim 2014-2015 hingga sekarang pun tak pernah lepas dari tekanan. Sekalipun, Louis van Gaal sudah mengembalikan Setan Merah ke Liga Champions, usai gagal masuk zona elite itu di bawah Moyes.

Namun, tersingkir di putaran grup Liga Champions dianggap sebagai kesalahan terbesar sang meneer. Ditambah lagi, sulitnya Red Devils kembali masuk zona Liga Champions di klasemen sementara Premier League hingga pekan ke-28 ini.

Prestasi lolos ke perempat final Piala FA atau bahkan lolos ke putaran 16 besar Liga Europa pun dipandang sebelah mata. Para pendukung membutuhkan sukses instan untuk bisa membuat mereka memandang kinerja mantan pelatih Barcelona, Bayern Muenchen, dan timnas Belanda ini.

Sebenarnya, jika mau dilihat lebih teliti, ada prestasi yang meningkat sejak kalah dari Sunderland pada pekan ke-26 lalu. Empat laga berturut-turut disemua kompetisi, Louis van Gaal mampu membawa asuhannya mencatat hasil 100 persen.

Bukan itu saja, dari laga melawan Midtjylland di Liga Europa dan kemenangan atas Arsenal di Old Trafford pekan lalu, hadir seorang anak muda yang bisa jadi masa depan Manchester United. Dialah Marcus Rashford.

Terlalu dini untuk mengatakan Rashford akan bersinar sepanjang sisa musim kompetisi. Namun, terbatasnya pilihan di lini depan, ketika Anthony Martial dan Wayne Rooney cedera ternyata mendatangkan opsi satu satunya yang justru membuahkan hasil.

Remaja yang baru akan berusia 19 tahun bulan Oktober mendatang itu menjebol gawang Midtjylland dan Arsenal masing masing dua gol dengan presisi seorang striker pengalaman.

Datang dari Fletcher Moss Junior Football Club, tempat remaja-remaja amatir dibina untuk menarik perhatian para pemandu bakat, seperti juga halnya Wes Brown, Danny Welbeck dan Ravel Morrison bagi Manchester United, Rashford cepat menarik perhatian Van Gaal.

Sebelum “terpaksa” diturunkan menghadapi Midtjylland pekan lalu, Rashford hanya pengisi bangku cadangan saat United tandang ke Watford dan Leicester City.

Cederanya Luke Shaw dan Marcos Rojo sebelum ini, membuat rekan sesama remaja dari Fletcher Moss juga, yaitu Cameron Borthwick-Jackson, lebih dahulu diturunkan oleh Van Gaal sebagai starter ketimbang Rashford.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Hasil Persebaya Vs Persik 2-1, Bajul Ijo Raih Poin Penuh Lewat Gol Dramatis

Liga Indonesia
Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Kata Bambang Nurdiansyah Soal Pencapaian Timnas U23, Perlu Berwaspada

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Piala Asia U23 2024: STY Amati Uzbekistan, Yakin Indonesia Bisa Beri Pembuktian

Timnas Indonesia
Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Penjelasan MNC Group soal Nonton Bareng Timnas U23 Indonesia di Piala Asia

Timnas Indonesia
3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com