Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 23 Tahun, Van Gaal Hadapi Tantangan Terberat

Kompas.com - 26/09/2014, 09:03 WIB
MANCHESTER, KOMPAS.com - Louis van Gaal mengungkapkan, menangani Manchester United bisa menjadi pekerjaan paling susah sepanjang 23 tahun kariernya sebagai pelatih tim sepak bola.

"Pada saat ini, ini mungkin adalah pekerjaan tersulit saya. Sebagai manajer, Anda tahu dengan pasti ini adalah tantangan besar dan klub ini berada dalam masa transisi. Namun, Anda tidak mengetahui momen-momen sulit," ujar Van Gaal.

Van Gaal menangani MU pada Juli 2014, setelah membawa Belanda menjadi second runner-up Piala Dunia. Van Gaal menggantikan David Moyes, yang dipecat pada April 2014 atau sekitar sepuluh bulan sejak diangkat menggantikan Alex Ferguson.

MU adalah klub Inggris pertama yang ditangani Van Gaal. Sebelumnya, Van Gaal menangani, dan meraih sukses, di antara lain Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Muenchen.

Bersama Van Gaal, MU telah mengarungi lima pertandingan Premier League, tetapi baru mengoleksi nilai lima, plus kalah 0-4 dari MK Dons, yang bermain di League One, pada putaran kedua Piala Liga. Ini adalah awal musim terburuk MU sejak sistem Premier League digunakan pada 1992.

Terakhir, MU kalah 3-5 dari Leicester City, di King Power Stadium, 21 September 2014. Padahal, mereka sempat unggul 3-1. Kekalahan itu menjadi pukulan besar, mengingat Leicester adalah tim promosi, sementara MU baru saja menghabiskan sekitar Rp 3 triliun di bursa transfer.

"Ketika Anda melihat pencapaian kami di Premier League, terlepas dari gol di Leicester, kami bertahan dengan baik. Rata-rata kebobolan kami kurang dari satu gol per pertandingan. Kami juga mencetak banyak gol. Kami berda di peringkat kelima atau keena dalam hal produktivitas gol," ujar Van Gaal.

Ketika ditanya soal apakah ia masih yakin mencapai target finis di tiga besar, Van Gaal mengatakan, "Ya. Kami seharusnya menang (atas Leicester). Jika kami menang, kami akan berjarak dua angka dari posisi kedua. Anda menanyakan itu kepada saya karena kekalahan itu."

"Jika kami menang (atas Leicester), keadaan akan berbeda. Anda tak bisa menilai satu insiden sebagai sesuatu yang reguler terjadi. Kami akan mengatasi keadaan. Kompetisi musim ini masih panjang," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com