Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komdis PSSI Jateng Beri Hukuman Tegas untuk Pelaku Kericuhan Piala Bupati Semarang

Kompas.com - 11/06/2024, 11:15 WIB
Ahmad Zilky,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Komite Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jawa Tengah memberikan sanksi terhadap pihak terlibat dalam kericuhan Piala Bupati Semarang.

Secara keseluruhan, Komdis Asprov PSSI Jawa Tengah mengeluarkan 10 surat putusan guna menanggapi kericuhan di Piala Bupati Semarang.

Keputusan ini mengacu terhadap tingkah laku buruk pemain, kegagalan panitia pelaksana pertandingan dalam menjaga ketertiban dan keamanan, dan Asosiasi Kabupaten (Askab) yang bertanggung jawab dalam penerbitan administrasi.

Ketua Komdis Asprov PSSI Jawa Tengah, Ismu Puruhito, menjelaskan, seluruh keputusan sudah sesuai dengan Kode Disiplin PSSI.

Baca juga: Kata PSSI soal Rencana Penambahan Pemain Asing untuk Liga 1

“Hal tersebut tertuang di Kode Disiplin PSSI 2023 Pasal 50 ayat 1 dan ayat 22, Pasal 68 dan 69 tentang tingkah laku buruk terhadap pertangkat laga serta kegagalan panitia dalam menjalankan tanggung jawab,” kata Ismu, dikutip dari laman resmi PSSI Jateng.

Ismu menjelaskan, langkah tegas yang diambil terhadap insiden Piala Bupati Semarang diharapkan mampu menyadarkan pelaku sepak bola di Jawa Tengah.

“Langkah tegas yang ditempuh Komdis Asprov PSSI Jateng untuk menciptakan sepak bola yang aman, nyaman, dan fair play serta membantu Pemerintah menciptakan situasi kondusif,” kata dia.

“Semoga hukuman tersebut dapat membuat efek jera bagi yang bersangkutan dan menjadi pengingat bagi seluruh insan sepak bola Jawa Tengah untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencederai fair play,” lanjutnya.

Baca juga: Reaksi PSSI soal Ancaman Pembunuhan terhadap Pelatih Filipina: Bisa Proses Hukum

Eks pemain Barito Putera, Bayu Pradana, menjadi pemain dengan sanksi berat setelah dihukum larangan bertanding dalam kompetisi resmi PSSI selama enam bulan dan sanksi Rp 50 juta.

Bayu Pradana dianggap melakukan tingkah laku buruk terhadap perangkat pertandingan dengan menyerang dan memicu kerusuhan.

Sementara itu, Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, merasa hukuman yang dijatuhkan Asprov PSSI terhadap insiden ricuh di Piala Bupati Semarang terasa tak wajar.

“PSSI Jateng ini terlihat aneh karena ini bukan ranahnya Komdis PSSI Jateng. Sebab, turnamen ini bukan agenda resmi dari Asprov PSSI Jateng,” kata Akmal Marhali.

Menurut Akmal Marhali, Asprov PSSI Jateng seharusnya berperan sebagai penengah daripada pihak yang menjatuhkan sanksi.

Baca juga: PSSI: Jangan Hujat Pemain Timnas Indonesia yang Lakukan Blunder

“Kalau Asprov PSSI Jateng turun tangan sejatinya harus melakukan mediasi antara pihak melaporkan dan para pemain untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com